Tapi saya tetap tidak bisa menolerir kasus dimana teman ibu Ha Kyung mengolok-olok sang ibunda Ha Kyung hanya karena permasalahan sepele. Ia menganggap bahwa jika sang anak saja berantakan pernikahannya, berarti ibunya gagal. Entah gagal yang dimaksud seperti apa.Â
Saya pikir, teman ibu Ha Kyung ini tidak memiliki pandangan luas. Ada banyak faktor yang menyebabkan gagalnya pernikahan yang belum tentu terkait dengan keberhasilan ibunya seperti dalam kasus Ha Kyung dan kakaknya ini. Teman ibunya ini juga seolah abai dengan keputusan dan pendapat pihak yang menjalani pernikahan.Â
Jika dibiarkan berlarut-larut, stigma ini bisa menyebabkan perempuan kehilangan semangat dan kepercayaan diri bahkan parahnya lagi bisa menganggap pernikahan itu suram dan pantas dihindari.Â
Satu hal lagi,stigma hubungan percintaan di kantor yang sama itu buruk seperti dilontarkan Ha Kyung menurut saya tidak sepenuhnya benar atau salah.Â
Perlu diingat bahwa hubungan yang baik adalah hubungan yang saling sayang dan saling mendukung dan bisa saja ini terjadi entah pacar kamu sekantor denganmu atau tidak. Hanya karna masa lalunya dengan Ki Jun kurang baik, bukan berarti Ha Kyung bebas menyuarakan stigma seperti ini.Â
Buktinya, hubungannya  dengan Lee Si Woo tetap berjalan baik tidak seperti Ki Jun. The last but not least, film serial ini sangat menarik diikuti. Emosi yang dihadirkan pemain sekelas Song Kang, Park Min Young dan Yoon Park benar-benar mengaduk-aduk emosi kita.Â
Edukasi seputar sistem prakiraan cuaca juga menjadi gerbang pembuka pengetahuan masyarakat yang ringan, namun kocak dan berbobot.Â
Film serial ini pas banget buat menemani weekend mu, tapi PR buat kalian yang nonton untuk tidak sepenuhnya mengikuti
stigma negatif yang ada dalam cerita film ini ya. Selamat menonton dan selamat berakhir pekan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H