Mohon tunggu...
Maria Fernanda
Maria Fernanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemimpin yang Hebat harus Peduli akan Budaya Organisasi

17 Agustus 2021   14:00 Diperbarui: 17 Agustus 2021   14:00 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Budaya Organisasi memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Mengapa? Karena budaya organisasi itu sendiri menjadi hal yang dapat menentukan keberhasilan maupun kegagalan organisasi. Apabila semakin baik corporate culture maka akan semakin baik pula daya kerjanya dan akan membawa perusahaan menjadi lebih maju lagi.

Sebaliknya, kegagalan pun sangat mungkin untuk terjadi didalam sebuah organisasi, hal ini dapat terjadi dikarenakan seorang Leader tidak dapat menjadikan serta mengelola budaya dengan baik dalam sebuah organisasi itu sendiri. Terutama lagi pemimpin tidak mempunyai budaya yang cukup, hal ini sangatlah berbahaya karena sebuah organisasi yang ia pimpin tidak akan bisa berkembang bahkan akan semakin menurun kinerjanya.

Apa itu Budaya dan Norma?

Budaya adalah seperangkat nilai, kunci, asumsi, pemahaman dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada para anggota baru sebagai hal yang benar. Secara singkatnya, budaya merupakan sebuah keyakinan bersama tentang bagaimana satu hal biasa dilakukan. Lalu, Norma adalah sebuah standar bersama yang dapat menentukan perilaku apa yang dapat diterima dan diinginkan dalam sekelompok orang.

3 Tingkat Budaya Organisasi

Sebagian besar orang tentunya pernah tahu bahwa budaya organisasi sering dilambangkan dengan “sebuah gunung es yang mengapung”. Gunung es ini mengapung diatas permukaan air dan dapat dilihat oleh mata (visible), tapi dilain sisi dibawah permukaan air, banyak hal-hal yang tak dapat dilihat oleh mata (invisible). Hal menariknya, lebih banyak hal invisble dibandingkan hal visible loh! Berikut adalah tingkat – tingkat Budaya Organisasi:

  • Surface Level

Budaya yang terlihat, permukaan bagian atas gunung es (visible), hal – hal yang termasuk dalam Surface Level ialah visi dan misi, nilai – nilai perusahaan, kebijakan perusahaan, pola perilaku dan lain sebagainya.

  • Deeper Level 1

Budaya yang tidak dapat dilihat langsung namun harus diamati, hal – hal yang termasuk dalam Deeper Level 1 ialah cara seseorang berbicara ( contoh: ketika meeting, ketika mengajar dan lain sebagainya )

  • Deeper Level 2

Budaya yang tak disadari oleh anggota organisasi, hal yang termasuk dalam Deeper Level 2 ialah kepedulian seseorang ( contoh: menanyakan apakah sudah makan siang, apabila belum diajak makan bersama )

Pentingnya Budaya Organisasi

Mengapa budaya organisasi itu penting? Secara singkat, karena budaya organisasi itu sendiri dapat mengatur hubungan antar seitap orang dalam sebuah organisasi, bai kantar individu satu dengan individu lainnya, antar kelompok dengan invidu, maupun kelompok dengan kelompok lainnya.

Budaya mempunyai 2 fungsi penting dalam organisasi yakni untuk mengintegrasikan anggota organisasinya sehingga ia tahu bagaimana cara untuk berhubungan baik satu dengan lainnya dan untuk membantu organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan eksternalnya.

Internal Integration: Budaya membantu karyawan untuk mengembangkan identitas dan mengetahui cara bekerja sama secara efektif.

External Integration: Nilai budaya yang tepat dapat membantu organisasi untuk merespon dengan cepat kebutuhan pelanggan atau gerakan pesaing, dan budaya dapat mendorong komitmen karyawan terhadap tujuan organisasi, dan hal dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Kekuatan budaya dapat dilihat dari tingkat kesepakatan antar karyawannya mengenai seberapa pentingnya nilai – nilai terntunya dan bagaimana cara untuk melakuka sesuatu. Yang perlu dipahami ialah, pengaruh budaya tidaklah selalu berdampak positif, dengan kata lain budaya yang kuat pun dapat mendorong sebuah nilai yang salah dan tentunya hal ini akan merugikan sebuah organisasi dan juga para anggotanya.

Terdapat sebuah hasil penelitian dari Harvard University dari kurang lebih 200 perusahaan yang ada, hal ini menunjukkan bahwa budaya yang kuat tidaklah selalu menjadi bahwa perusahaan akan sukses.

Budaya Kepemimpinan

Salah satu tanggung jawab berbesar seorang Pemimpin ialah untuk menciptakan, memelihara dan mengembangkan sebuah budaya organisasi. Oleh sebab itu, seorang pemimpin harus mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda dalam budaya organisasi karena pemimpin menjadi contoh atau ceriman bagi para anggotanya.

Menurut Ahli yang bernama Richard Daft, ia menyimpulkan bahwa terdapat 6 hal yang dapat menjadi komponen dasar dari Cultural Leadership. 6 hal ini akan menjadi sebuah fondasi untuk menciptakan budaya kepemimpinan yang kuat.

  • Ceremonies / Upacara

Upacara merupakan sebuah kegiatan yang direnancakan untuk acara spesial dan pada umumnya upacara ini dilakukan untuk kepentingan bersama. Dengan upacara sebuah organisasi dapat meningkatkan valuesnya dan dapat menciptakan ikatan antar karyawan satu dengan karyawan lainnya, serta memberikan mereka kesepatan untuk berbagai acara penting dan juga merayakan percapaian penting (memberikan perhargaan).

  • Stories / Cerita

Cerita merupakan sebuah narasi yang dasarnya ialah pada kegiatan nyata, sering diulang dan mudah untuk dibagikan untuk para karyawannya. Di beberapa kasus yang pernah ada, cerita tidak selalu 100% fakta, namun yang dapat diambil ialah tentang nilai dan kepercayaan organisasinya.

  • Symbols

Simbol merupakan alat lain untuk menyampaikan nilai budaya. Simbol itu dapat berupa sebuah obyek, tindakan, atau sebuah acara yang mempunyai makna untuk banyak orang.

  • Specialized Laguage / Bahasa Khusus

Salah satu hal yang dapat membentuk dan mempengaruhi nilai dan kepercayaan sebuah organisasi ialah Bahasa. Biasanya, slogan dijadikan symbol untuk mengekspresikan nilai utama organisasi. Mengapa slogan? Karena slogan dapat dengan mudah untuk diingat oleh para karyawannya dan orang banyak.

  • Selection and Socialization / Seleksi dan Sosialisasi

Agar nilai budaya perusahaan terus terjaga dari waktu ke waktu, seorang pemimpin harus mengadakan seleksi dengan cermat dan melakukan sosialisasi karyawan baru agar dapat menerima baik budaya perusahaan. Sosialisasi itu sendiri mempunyai arti, yaitu sebuah proses dimana seseorang mempelajari nilai, norma, persepektif dan juga perlikau yang diharapkan dapat memungkinkan orang itu untuk dapat berpartisipasi dengan baik dalam sebuah organisasi.

  • Daily Action / Kegiatan Sehari – hari

Kegiatan sehari – hari dapat menjadi cara terpenting bagi para Pemimpin untuk menciptakan dan memelihara budaya organisasi, karena para anggotanya akan melihat serta memperlajari apa yang paling dihargai di perusahaan itu, memperhatikan sikap dan perilaku yang dilakukan pemimpinnya, bagaimana pemimpinnya bereaksi dengan krisis – krisis organisasi, dan apa perilaku yang baik untuk dipilih.

Dari 6 komponen diatas, apabila diterapkan secara terus menerus maka budaya organisasi yang diinginkan akan tidak sulit untuk didapatkan. Untuk merealisasikan keenam komponen diatas memang bukanlah hal yang mudah, tetapi apabila dilakukan secara konsisten maka akan menjadi sebuah kebiaasan tersendiri dan akan menciptakan suasana yang diinginkan.

Apa itu Etika?

Etika adalah kode prinsip dan nilai yang mengatur perilaku seseorang atau kelompok sehubungan dengan apa yang benar atau salah. Etika menetapkan standar tentang apa yang baik dan apa yang buruk dalam perilaku dan pengambilan sebuah keputusan.

Sebagian besar orang yang sukses tentunya membutuhkan proses dalam jangka waktu panjang atau ada pepatah yang berbunyi “ Semua butuh proses, tidak ada yang Instan “. Tentunya didalam proses itu, seorang pemimpin perlu untuk memasukkan nilai - nilai etika sebagai bagian dari kebijakan formal dan budaya informal bagi organisasinya.

Maria Fernanda / 17 Agustus 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun