Mohon tunggu...
Maria Ayu
Maria Ayu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Everything is art Email : ayudivayulita@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelap

14 Mei 2022   05:11 Diperbarui: 14 Mei 2022   05:23 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terjatuh kemudian terjungkal

Otakku memanas jantungku berdebar begitu kencang

Perasaan bersalah sedang menghantuiku

Aku tak tahu Tuhan, apa yang harus ku lakukan untuk meminta maaf kepada hamba-Mu

Aku terlalu serakah

Kenangan dari masalalu menggeroti jiwaku

Terlalu aku sederhakan justru membuat semakin runyam

Aku tidak menyadari itu

Aku palsu

Aku hilang arah

Aku tidak melihat dirinya sebagai sosok yang baru

Aku diselimuti pola-pola masalalu yang masih menjalar di sekujur tubuhku

Aku jahat

Sibuk memancarkan api dan menggali-gali seribu alasan untuk melihat dirinya dari satu sisi

Hingga kehilangan sisi yang lain

Aku kalut

Aku mempunyai hak atas otoritas tubuhku

Aku mendekap tubuhku dengan kuat dan berkata dengan penuh penyesalan "Kamu Bodoh"

Aku tidak mempercayai itu

Apa yang telah aku lakukan , aku lupa

Aku buta

Aku egois

Aku hanya mementingkan perasaan sendiri 

Tanpa aku sadari aku menyakiti dirinya yang penuh ketulusan

Maafkan aku, perihal hari ini 

Kejadian buruk menerimamu

Memberikan goresan luka baru

Aku kalap

Maafkan aku, aku rancu.

Maafkan aku, aku salah.

Maafkan aku sayangku

Bibirku bergetar dan otakku tak berhenti berputar untuk mengatakan apa adanya perihal hari ini

Tidak bisa berhenti untuk berusaha mencari tahu perihal apa yang terjadi kepadamu

Tuhan,  aku sungguh menyesal.

Tuhan, lalu aku harus bagaimana untuk menyelesaikan permasalahan ini

Bisakah aku menggapainya kembali?

Pantaskah aku menerima kebaikan dirinya lagi?

Aku terlalu malu, mengatakan sejujurnya perihal apa yang aku rasakan

Aku hanya bisa berharap penuh kecemasan menunggu balasanmu

Aku menunggumu

Aku harap kamu segera menghubungiku Enalxyn, orang baik.

Maafkan aku atas kekecawaan ini yang sibuk membuatu cemburu.

Petaka menyelimutiku.

Yogyakarta, 14 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun