Mohon tunggu...
Maria Ayu
Maria Ayu Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Everything is art Email : ayudivayulita@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah Anak Teater: Susahnya Memanggil "Roh" LingFeng

11 Oktober 2020   09:44 Diperbarui: 12 Oktober 2020   06:05 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sudah melangkah pergi dari deretan kursi penonton dengan wajah murung dan lesu dan berkata kepada teman-temanku "Sudah, pulang saja, gak bakal menang". Aku tidak menyadari bahwa namaku dipanggil. Sedangkan, teman-temanku langsung melonjak kegirangan saat aku mendapatkan juara 3.

Dok.pribadi | Foto dengan sahabatku Uli yang menjadi Tim Setting
Dok.pribadi | Foto dengan sahabatku Uli yang menjadi Tim Setting

Menjadi LingFeng untuk pertama kali dalam monolog itu membuat aku merasakan pergolakan batin yang sangat kuat.  Kompleksitas yang harus dibangun atas kondisi traumatik LingFeng yang berat membuat aku kelelahan.

Di sisi lain, aku juga merasa takut kalau "roh" LingFeng tidak bisa lepas dari dalam tubuhku. Namun, di sisi lain aku merasa menikmati ketika menjadi LingFeng.

LingFeng mengajariku banyak hal. LingFeng membuat aku menambah wawasan tentang kronologi secara detail kejadian yang terjadi saat tragedi 1998. Awal mulanya, hanya sekadar tahu karena muncul di pelajaran sejarah.

Kemudian, LingFeng juga mengasah kepekaanku terhadap orang-orang yang mengalami trauma seperti dirinya. Hal ini berdampak besar dalam perubahan diriku, aku menjadi  didekatkan dengan orang-orang di sekelilingku yang mempunyai kisah masa lalu dengan pilu, di situ aku menjadi sosok pendengar yang bisa memahami.

Selain itu, LingFeng memacu diriku untuk menjadi seorang Ayu yang percaya diri. Alasannya ketika LingFeng datang di dalam jiwa Ayu, Ayu merasa berhasil berperan sebagai orang gila seutuhnya. 

Benar-benar sebuah proses, dari yang tadinya Ayu tidak tahu apa-apa. Tidak bisa menghidupkan karakter LingFeng. Hingga Ayu merasa bisa menanggalkan diri Ayu saat berperan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun