Mohon tunggu...
Maria Aufrida Ardhieawati
Maria Aufrida Ardhieawati Mohon Tunggu... Lainnya - Halo!

Sedang mondar-mandir di depan laptop dan menikmati hari dengan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

NKCTHI, Media Self Reflection, dan Extremely Relatable

19 Oktober 2020   12:54 Diperbarui: 19 Oktober 2020   12:57 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nanti kita cerita tentang hari ini (NKCTHI) mengawali awal tahun 2020 dengan baik. Film ini mendapatkan sejumlah prestasi seperti mendapatkan penghargaan dari Festival Film Internasional Shanghai ke-23 dan dan juga di Indonesia film ini telah menarik perhatian dari 2 juta penonton. 

Implikasi Sosial

NKCTHI (2020) memberikan implikasi sosial di masyarakat berupa rasa "dekat" di kehidupan para penontonnya. Sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko dan tim mengangkat cerita tentang keluarga juga berdasarkan cerita-cerita dari banyak orang yang dirangkum melalui media sosial NKCTHI. 

sumber : dokumen pribadi
sumber : dokumen pribadi

NKCTHI memberikan kesan yang "related" di hati para penonton karena keluarga dan segala macam lika liku permasalahan di dalamnya. Sehingga masyarakat pun malah bisa jadi curhat tentang pengalamannya masing-masing dalam dinamika di sebuah keluarga.

Selain itu, OST dari NKCTHI yaitu "Secukupnya" oleh Hindia atau Baskara Putra yang dipilih secara langsung Angga sebagai lagu yang mampu menggambarkan kondisi Awan sebagai anak bungsu. Lagu ini mendapatkan perhatian banyak dari masyarakat dengan banyak diputar di radio bahkan sampai di minimarket

Genre Film NKCTHI (2020)

Genre dari film NKCTHI adalah drama keluarga. Keluarga menjadi fokus utama yang menggambarkan sebuah dinamika antara orang tua dan tiga anak. Karakter Angkasa, Aurora, dan Awan memiliki ciri khasnya masing-masing. Segala macam konflik antara orang tua dan anak menandakan bahwa kehidupan dalam keluarga tidak seindah cerita di dongeng.  

Sudut Pandang dari NKCTHI (2020)

Menurut Lawrence Neuman (2003, h. 81) paradigma kritis itu melihat realitas sosial yang berubah dengan berbagai ketegangan, konflik pada relasi atau institusi sosial. Pandangan ini sebenarnya ingin mengungkap ketimpangan relasi sosial yang ada

NKCTHI terlihat ingin memberikan kritik bahwa setiap orang berhak merasakan rasa sedih dan merasakan apa artinya bebas. Angkasa sebagai anak pertama dari kecil sudah diberikan tugas dan tanggung jawab yang terlalu berat oleh ayahnya sendiri.

"Kita ga perlu ngerasa kehilangan, ga perlu ngerasa trauma, yang penting kita bahagia" -- Angkasa

Kalimat tersebut menggambarkan bahwa Angkasa selama ini menyimpan kesedihan atas apa yang menimpa keluarganya. Selama ini Angkasa harus berpura-pura bahagia dan kuat karena dia adalah anak pertama.

Angkasa tidak pernah bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan kepada ayahnya. Konflik yang pelik justru bisa melihat bahwa setiap manusia memiliki tempat untuk bersedih, bebas mengekspresikan kesedihannya dan tidak memendamnya. Tidak ada hubungannya dengan anak pertama harus kuat dan tidak boleh menunjukkan kesedihannya. Setiap manusia berhak untuk merasakan rasa apapun.

Strategi Baru dalam Distribusi Film NKCTHI (2020)

Berbicara mengenai distribusi film, menurut Albarran (1996, h.34) distribusi dapat dipahami sebagai suatu proses antara produksi film dan pemutaran film yang nantinya akan menentukan film tersebut akhirnya bisa ditonton oleh penonton. Distribusi film dapat dilakukan dengan menadakan berbagai macam promosi dan pameran.

Angga Dwimas Sasongko kali ini membuat strategi yang berbeda dalam mempromosikan film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI). 

Sebelum film NKCTHI benar-benar dirilis di bioskop, Angga dan tim membuat teaser yang mengenalkan tiga karakter utama yaitu Angkasa, Aurora, dan Awan. Menariknya lagi, mereka bekerja sama dengan brand untuk membuat web series dari NKCTHI sebelum film rilis.

sumber : dokumen pribadi
sumber : dokumen pribadi

Tidak sampai disitu saja, NKCTHI yang diadaptasi dari buku karya Marchella ini bekerja sama dengan Angga untuk menuangkan NKCTHI ke platform seperti Instagram. Platform ini kemudian menjadi suatu wadah sekaligus support group dimana orang-orang bisa curhat, berbagai cerita, dan lainnya

Kupas Makna Tersembunyi di Balik Lagu "Secukupnya" oleh Hindia

Setiap film pasti ingin mengomunikasikan sesuatu. Film tidak bisa dipisahkan dari teks dan Bahasa. Menurut McQuail (2010), teks dapat dipahami sebagai bentuk fisik dari musik, dokumen, dan lainnya. Sementara Bahasa menurut Newcomb (McQuail, 2010) kata yang diucapkan baik itu verbal dan non verbal memiliki arti yang berbeda.  

Ferdinand de Saussure (Hidayat, 2014, h.245) memberikan teori bahwa bahasa menjadi sebuah sistem tanda di mana tanda tersebut dibagi menjadi dua yaitu, signifier (penanda) dan signified (petanda). Signifier bagian yang ditangkap panca indra dan signified itu aspek mental yang memiliki konsep yang tertanam dalam pikiran.

Puncak permasalahan dari film NKCTHI ada dalam adegan dimana rahasia keluarga Narendra terungkap bahwa mereka menyembunyikan luka di masa lalu tentang anak yang meninggal ketika bayi. Keadaan yang kacau membuat Angkasa, Aurora dan Awan sejenak "melarikan" diri dari masalah tersebut.

sumber : https://id.berita.yahoo.com
sumber : https://id.berita.yahoo.com

Pemilihan lagu di dalam film bisa semakin menghidupkan suasana dari cerita yang ditampilkan. Kehadiran lagu bukan tanpa suatu alasan, pasti ada makna tersendiri.

sumber : https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/13/190459566/5-tayangan-bertema-keluarga-yang-layak-ditonton?page=all
sumber : https://www.kompas.com/hype/read/2020/05/13/190459566/5-tayangan-bertema-keluarga-yang-layak-ditonton?page=all

"Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang? (Renggang) Tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang, Di esok hari. Tubuh yang berpatah hati, Bergantung pada gaji, Berlomba jadi asri. Mengais validasi"

Lirik tersebut menceritakan keadaan seseorang yang sedang dirundung kesulitan dalam menjalani dinamika kehidupan. Pada konteks film ini, Awan si bungsu mengalami masa-masa sulit menuju masa pendewasaan. Dalam perjalanannya awan menemui banyak masalah di rumah maupun di pekerjaannya. Dipecat di kantornya, dikekang oleh Ayahnya sendiri menjadi salah satu proses Awan menuju pendewasaan. 

"Dan aku pun terhadir, Seakan paling mahir, Menenangkan dirimu, Yang merasa terpinggirkan dunia. Tak pernah adil. Kita semua gagal, Angkat minumanmu, Bersedih bersama-sama."

Lirik ini merupakan sebuah gambaran dari Kale yang hadir dalam kehidupan Awan. Kale menjadi tempat Awan bersandar ketika Awan mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan seperti hal pekerjaan dan sifat ayahnya yang selalu mengekang. Kale juga pernah gagal, tidak jadi musisi lantas menjadi manager band itulah proses yang dialami Kale. 

"Sia-sia (Pada akhirnya) Putus asa (Terekam pedih semua) Masalahnya (Lebih dari yang) Secukupnya"

Kalimat ini menggambarkan bagaimana keadaan keluarga Narendra setelah rahasia masa lalu terungkap. Suasana rumah yang tidak lagi hangat, Angkasa yang mencoba pergi sejenak dari rumah, Aurora yang mengurung diri di kamar, dan Awan yang pergi bersama Kale untuk mengalihkan apa yang sedang dialaminya itu. 

"Rekam gambar dirimu yang terabadikan bertahun Silam Putra-putri sakit hati. Ayah-ibu sendiri. Komitmen lama mati. Hubungan yang menyepi."

Lirik ini menceritakan bagaimana hubungan keluarga yang sedang tidak berjalan dengan baik. Adegan flashback saat anak-anak masih kecil, keluarga yang hangat, namun kini berubah menjadi rusak. Semua digambarkan seperti berjalan sendiri-sendiri dengan tidak berbincang satu sama lain. Angkasa yang pergi dari rumah, Aurora yang mengurung diri di kamar, dan Awan yang memilih pergi bersama Kale daripada berhadapan dengan Ayahnya. Begitu cara anak-anak lari dari masalah keluarga mereka.

Interteks dari NKCTHI (2020)

Film NKCTHI memiliki kesan yang menyentuh untuk Angga Dwimas Sasongko sendiri sebagai sutradara. Angga mengatakan bahwa NKCTHI sebagai refleksi yang sangat personal, dimana dia memproyeksikan dirinya sebagai seorang orang tua, anak, kakak, dan adik. 

NCKTHI sebagai bentuk persembahan cinta Angga kepada anaknya. Angga tidak bisa mengungkapkan rasa cinta hanya dengan melalui kata-kata saja. Tetapi juga diutarakan melalui sikap.

Daftar Pustaka :

Albarran, Sandra. (2006). Media Economics: Understanding Markets, Industries, and Concept. Lowa: Lowa State University

Hidayat, Rahmat. 2014. Analisis Semiotika Makna Motivasi Pada Lirik Lagu "Laskar Pelangi" Karya Nidji. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol.2 (1)

McQuail, Denis. (2010). McQuail's Mass Communication Theory (6th ed.). SAGE Publication.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun