Mohon tunggu...
Maria NurFauziah
Maria NurFauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa pendidikan tari

Dancing/singing/reading/fashionista/food

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Tari Anak-Anak di Kelurahan Cipaganti

23 Agustus 2022   19:07 Diperbarui: 23 Agustus 2022   19:15 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarkat Universitas Pendidikan Indonesia Menyelenggarakan Kegiatan Rutin Setiap Tahun yakni Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

Kegiatan tersebut merupakan aktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan KKN pada Tahun 2022 mengangkat tema " KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's dan MBKM". 

Kegiatan pembukaan KKN Tematik Tahun 2022 di buka bersama Dr. Lenni Anggraeni pada tanggal 5 Juli 2022 secara daring melalui virtual zoom meeting dan live streaming Youtube Kanal LPPM Universitas Pendidikan Indonesia.

dokpri
dokpri

Penulis bersama kelompok di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan sekaligus pengarah penulis dalam menyusun artikel ibu Dra. Heni Rusnayati berkesempatan melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Cipaganti, tepatnya di kantor Kelurahan Cipaganti  sebagai titik utama yang berlokasi di Jl. Hegar Asih II No. 18, Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40131. 

Kegiatan ini dibagi menjadi dua kelompok kecil dengan masing-masing program berbeda yaitu bidang Pendidikan non-formal (pembelajaran tari dan bahasa inggris) dan UMKM. 

Selain menyesuaikan dengan tema kegiatan, program yang disusun juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan dengan hasil survey lapangan dan koordinasi dengan pihak Kelurahan Cipaganti yang bertindak sebagai mitra. Pada artikel ini penulis akan memfokuskan pembahasan pada program Pendidikan non-formal yaitu pembelajaran seni tari.

dokpri
dokpri

Menari selalu menjadi hal yang menarik bagi siapa saja, tak terkecuali anak-anak karena disinilah anak dapat mengekplorasi diri mereka untuk berekpresi namun tetap mengembangkan kompetensi. 

Seperti yang diketahui bahwa ada empat aspek perkembangan yang harus dikembangkan dalam diri anak-anak sedini mungkin yaitu aspek kognitif, afektif, sosial, dan psikomotorik. Diharapkan melalui pembelajaran tari dapat mengembangkan ke empat aspek perkembangan tersebut. 

Berdasarkan pada ilmu yang penulis miliki serta setelah melewati beberapa tahapan survey lapangan, maka terbentuklah program pembelajaran tari yang relevan dengan kemampuan penulis serta kebutuhan dan antusias masyarakat terhadap kesenian terutama dalam bidang seni tari dengan anak-anak usia 3-13 tahun sebagai sasaran utama program.

dokpri
dokpri

Sebelum melaksanakan kegiatan program, terlebih dahulu penulis berkoordinasi dengan pihak kelurahan sebagai mitra dalam kegiatan ini. Penulis diberi arahan dan paparan sekilas mengenai situasi, kondisi, serta kultur masyarakat cipaganti yang beragam. 

Berkaitan dengan program yang diajukan sangat disambut baik dan antusias oleh pihak kelurahan karena seni sudah menjadi hal yang melekat pada masyarakat, terlebih sudah ada beberapa sanggar seni di wilayah cipaganti. 

Selanjutnya penulis diarahkan untuk bekerja sama dengan TP PKK Cipaganti yang akan membantu kami dalam kegiatan survey dan pendataan masyarakat yang berminat mengikuti pembelajaran tari ini. 

Ibu Nia selaku sekretaris 1 TP PKK sangat membantu kami dalam terlaksananya program ini, mendampingi kami bertemu masyarakat dan memperkenalkan penulis sebagai mahasiswa yang sedang ber kkn, melakukan pendataan, hingga mengatur sarana yang akan dijadikan tempat pembelajaran tari.

dokpri
dokpri

Antusias masyarakat begitu luar biasa setelah mengetahui bahwa kami akan mengajarkan anak-anak pembelajaran tari secara gratis selama kegiatan KKN ini berlangsung. 

"anak-anak sangat senang begitu juga para orang tua, banyak anak-anak yang ingin les tari tapi terhalang biaya yang cukup besar jika harus mendaftar sanggar..." terang bu Nia "...walaupun cuma satu bulan tidak apa-apa setidaknya anak-anak memiliki wadah kreatifitas " lanjutnya. Berdasarkan pengamatan karakteristik anak-anak, kami memilih tari kreasi sebagai materi yang akan diajarkan  yang memuat dua tarian yaitu tari dialajar untuk anak-anak 3-8 tahun dan tari genjring party untuk anak-anak 8-13 tahun ke atas. 

Jenis tari kreasi dipilih atas beberapa pertimbangan yaitu; cocok untuk pemula, mudah dihafal, anak-anak dapat mengeksplorasi gerak, dan tidak terikat pada aturan pakem tradisi.

dokpri
dokpri

Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam seminggu dari jam satu siang hingga jam tiga sore. Waktu ini dipilih berdasarkan pertimbangan dengan berbagai pihak agar tidak mengganggu aktifitas rutin anak-anak seperti sekolah dan mengaji. Pada pertemuan pertama total tiga puluh lebih anak laki-laki dan perempuan mengikuti kegiatan pembelajaran tari yang diadakan di Aula Kelurahan Cipaganti. Ada beberapa yang menjadi sorotan penulis, semangat dan kesukarelaan mereka mengikuti kegiatan ini bahkan sejak pertemuan pertama. 

Seperti pembelajaran tari pada umumnya, pertama-tama anak-anak diarahkan untuk pemanasan dari ujung kepala hingga ujung kaki agar tidak terjadi cedera yang tidak diinginkan, terlebih anak-anak belum memiliki body stability yang cukup kuat layaknya orang dewasa.  

Kami meneggunakan metode one minute per-time, yang artinya jika lagu dan tarian berdurasi empat menit, maka kami membutuhkan dua minggu atau empat kali pertemuan untuk merampungkan tarian tersebut. Selain itu kami juga membagikan video dan lagu yang kami bagikan di grup whattsap agar anak-anak dapat Latihan di rumah hingga bertemu lagi di pertemuan selanjutnya. 

dokpri
dokpri

Setelah melalui empat minggu pertemuan dapat dismpulkan bahwa anak-anak bukan tidak ingin belajar kesenian, khususnya seni tari tradisonal. Antusiasme mereka menjadi bukti nyata bahwa mereka mau belajar hanya saja karena satu dan lain hal yang membuat mereka bingung harus darimana mereka memulai tahapannya. 

Kami sangat senang dapat membantu mereka memberikan wadah singkat untuk berkreasi, bereksplorasi, berekspresi, dan lebih percaya diri. Kami berharap anak-anak berbakat ini tidak patah semangat dan dapat memanfaatkan ilmu yang telah kita eksplorasi bersama, bisa di sekolah, estrakurikuler, maupun sanggar ke depannya. 

Sebagai apreasiasi semangat belajar selama satu bulan ini, kami akan menyiapkan acara yang dapat memberi mereka semangat lebih dan dapat merasakan bagaimana rasanya mendapat apreasiasi penonton atas karya yang telah mereka tampilkan. Dan untuk kelurahan Cipaganti semoga dapat lebih mendorong mereka-mereka yang berbakat seperti diikutsertakan dalam perlombaan ataupun hanya sekedar tampil dalam memeriahkan sebuah acara. 

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun