Berdasarkan pada ilmu yang penulis miliki serta setelah melewati beberapa tahapan survey lapangan, maka terbentuklah program pembelajaran tari yang relevan dengan kemampuan penulis serta kebutuhan dan antusias masyarakat terhadap kesenian terutama dalam bidang seni tari dengan anak-anak usia 3-13 tahun sebagai sasaran utama program.
Sebelum melaksanakan kegiatan program, terlebih dahulu penulis berkoordinasi dengan pihak kelurahan sebagai mitra dalam kegiatan ini. Penulis diberi arahan dan paparan sekilas mengenai situasi, kondisi, serta kultur masyarakat cipaganti yang beragam.Â
Berkaitan dengan program yang diajukan sangat disambut baik dan antusias oleh pihak kelurahan karena seni sudah menjadi hal yang melekat pada masyarakat, terlebih sudah ada beberapa sanggar seni di wilayah cipaganti.Â
Selanjutnya penulis diarahkan untuk bekerja sama dengan TP PKK Cipaganti yang akan membantu kami dalam kegiatan survey dan pendataan masyarakat yang berminat mengikuti pembelajaran tari ini.Â
Ibu Nia selaku sekretaris 1 TP PKK sangat membantu kami dalam terlaksananya program ini, mendampingi kami bertemu masyarakat dan memperkenalkan penulis sebagai mahasiswa yang sedang ber kkn, melakukan pendataan, hingga mengatur sarana yang akan dijadikan tempat pembelajaran tari.
Antusias masyarakat begitu luar biasa setelah mengetahui bahwa kami akan mengajarkan anak-anak pembelajaran tari secara gratis selama kegiatan KKN ini berlangsung.Â
"anak-anak sangat senang begitu juga para orang tua, banyak anak-anak yang ingin les tari tapi terhalang biaya yang cukup besar jika harus mendaftar sanggar..." terang bu Nia "...walaupun cuma satu bulan tidak apa-apa setidaknya anak-anak memiliki wadah kreatifitas " lanjutnya. Berdasarkan pengamatan karakteristik anak-anak, kami memilih tari kreasi sebagai materi yang akan diajarkan  yang memuat dua tarian yaitu tari dialajar untuk anak-anak 3-8 tahun dan tari genjring party untuk anak-anak 8-13 tahun ke atas.Â
Jenis tari kreasi dipilih atas beberapa pertimbangan yaitu; cocok untuk pemula, mudah dihafal, anak-anak dapat mengeksplorasi gerak, dan tidak terikat pada aturan pakem tradisi.