Mohon tunggu...
Maria Angeline
Maria Angeline Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bukan Seorang Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Prototipe: Langkah Awal Merdeka Belajar di Indonesia

15 Mei 2022   09:48 Diperbarui: 22 Mei 2022   00:13 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Prototipe merupakan salah satu opsi kurikulum yang akan digunakan oleh Indonesia seterusnya. Pengkajian ulang akan dilakukan pada tahun 2024 dan akan disesuaikan berdasarkan evaluasi yang dilakukan selama masa pemulihan pembelajaran di Indonesia. 

Kurikulum Prototipe ini akan diberlakukan secara terbatas dan bertahan oleh program yang diadakan bagi sekolah penggerak. Namun, Kurikulum Prototipe akan diterapkan bagi setiap satuan pendidikan yang ada di Indonesia untuk mendukung kebutuhan dunia saat ini.

Kurikulum prototipe dalam mencapai merdeka belajar

Pembelajaran yang berbasis proyek ini tentu akan menghasilkan output yang lebih nyata dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menyinggung secara teoretis. Hal ini dikarenakan pembelajaran berbasis proyek memberikan gambaran yang lebih nyata bagi siswa dan dalam pembelajaran berbasis proyek para siswa akan mengalami sendiri bagaimana bertoleransi, bekerja sama, dan mengintegrasikan kompetensi esensial dari berbagai cabang ilmu.

Berdasarkan fakta yang telah saya lampirkan pada segmen diatas, saya pun setuju akan adanya kurikulum prototipe. Alasan pertama yang membuat saya setuju yaitu sebab pada kurikulum ini para siswa diajak untuk berkecimpung secara langsung pada pembelajaran yang berbasis proyek, dikarenakan para siswa diberikan gambaran yang lebih nyata dan bukan hanya terbatas pada pemahaman-pemahaman yang bersifat teori. Sebab dengan adanya gambaran maka para siswa akan lebih memahami implementasi dari ilmu yang mereka dapatkan.

Alasan berikutnya, saya setuju perihal para siswa diberikan kebebasan untuk memilih skema pembelajaran yang sesuai dengan minat masing-masing siswa, sehingga para siswa tidak terpaku dalam mengembangkan minat dan bakat dalam diri mereka. Sehingga dari hal tersebut, para siswa dapat memaknai arti dari merdeka belajar. 

Bukan hanya diberikan sebuah pilihan, tetapi juga diberikan wadah untuk bisa mengembangkan potensi dalam diri para siswanya. Sebab, pendidikan di Indonesia jarang memberikan kebebasan untuk memilih skema pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Alasan selanjutnya, dikarenakan dengan kurikulum prototipe yang berbasis proyek tersebut secara tidak langsung tentu akan membentuk karakter siswa yang melaksanakan kurikulum prototipe itu sendiri. Dalam pembelajaran berbasis proyek juga mengajarkan siswa bagaimana cara bertolerensi, bekerjasama meningkatkan etos kerja, dan mengintegrasikan berbagai cabang ilmu yang sebelumnya telah mereka pelajari. Sehingga, hal ini mampu membantu para siswa nantinnya ketika sudah memasuki dunia kerja.

Alasan terakhir yaitu adanya para pendidik harus memiliki kesiapan mental dan juga kompetensi ketika membawa terjun secara langsung para didikannya. Siap tidak siap, para pendidik perlu pembekalan yang kuat demi terlaksananya kurikulum prototipe ini. Sebab,  mereka juga menjadi penentu dalam terlaksananya kurikulum protoripe dan pendidik jugalah yang nantinya akan mendampingi para siswa dalam terjun langsung dalam kegiatan yang nyata atau proyek yang dikerjakannya.

Penutup

Berbagai kendala yang dihadapi sistem pendidikan Indonesia, sangatlah membutuhkan sebuah inovasi baru dalam mewujudkan penanaman karakter, sehingga diperlukannya kegiatan belajar yang efektif dan merdeka dalam mewujudkan mimpi dari para generasi penerus bangsa. Salah satu inovasi yang diberikan oleh pemerintah Indonesia yaitu melalui adanya Kurikulum Prototipe. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun