Mohon tunggu...
MARIA ANGELINA SELAN
MARIA ANGELINA SELAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Undana

All is well

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Budaya Minum Sopi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan

16 Mei 2022   12:37 Diperbarui: 16 Mei 2022   21:22 4407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar kata Sopi ? ya, Sopi. Salah satu minuman khas masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sopi berasal dari bahasa Belanda,”zoopje” yang artinya alkohol cair. Sopi merupakan minuman keras yang produksinya itu dengan cara penyulingan Tuak Nira. 

Nira yang dipanaskan dalam sebuah periuk tertutup dengan satu lubang lalu disambung menggunakan bambu sebagai pipa penyalur ke dalam sebuah wadah. Uap yang dihasilkan oleh Nira melalui bambu mengembun menjadi cairan yang dinamakan Sopi.

Biasanya, proses penyulingan dilakukan sebanyak tiga kali. Penyulingan pertama, kedua, dan ketiga memiliki kadar alkohol yang berbeda-beda. Penyulingan pertama dikenal dengan nama "Tua Nakaf" atau "Sopi Kepala" yang memiliki kadar alkohol lebih tinggi.

Istilah yang lebih unik adalah "Bakar Menyala". Istilah ini diberikan oleh sekelompok orang karena katanya "Tua Nakaf" menghasilkan api jika dibakar. 

Menurut penelitian yang dilakukan oleh salah seorang di Jurusan Kimia Undana,penyulingan pertama memiliki kadar alkohol sekitar 53% dan penyulingan kedua serta ketiga memiliki kadar alkohol yang rendah.

Di NTT sendiri,minum sopi sudah menjadi kebiasaan atau tradisi budaya turun temurun atau warisan dari nenek moyang. Pada saat ada acara adat atau acara apapun itu sopi selalu hadir sebagai pelengkap ritual adat. Dengan adanya alasan tersebut sopi ini akan tetap abadi sebagai bagian dari kerifan lokal masyarakat. 

Selain sopi sebagai pelengkap upacara adat,sopi dikonsumsi sebagai penyemangat kerja. Banyak petani yang minum sopi, agar meningkatkan semangat kerjanya di ladang. Porsi konsumsinya hanya untuk kasih terang mata. Istilah “Kasih Terang Mata” maksudnya bahwa seseorang hanya meminum satu teguk atau satu sloki sopi.

Namun, sejauh mata saya memandang sopi yang dulunya digunakan dalam upacara adat dan penyemangat kerja kebanyakan sekarang disalahkan gunakan. 

Sopi digunakan untuk menghilangkan stres ketika dalam masalah dan lain sebagainya. Akibatnya, konsumsi yang berlebihan ini membuat yang bersangkutan kehilangan kesadaran dan bisa berujung pada kematian.

Konsumsi sopi dalam jangka panjang atau secara berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan,seperti gangguan jantung,merusak sistem metabolisme tubuh, peradangan di lambung (gastritis), bahkan risiko terkena kanker semakin meningkat, seperti kanker di saluran pencernaan, kanker hati, kanker payudara, kanker usus besar,kanker mulut, dan kanker pankreas bahkan bisa berujung pada kematian. 

Selain itu, kandungan etanol di dalam sopi sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dengan takaran besar dan dalam waktu panjang. Sebagai bahan psikoaktif, mengonsumsi etanol dapat membuat seseorang mengalami penurunan kesadaran.

Perlu diketahui bahwa, konsumsi alkohol yang berlebihan akan mengakibatkan teler atau mabuk dimana seseorang memiliki daya kesadaran yang menurun. 

Saat kesadaran menurun maka dapat menimbulkan tingkat kriminal, khususnya pemerkosaan,perkelahian dan kecelakaan lalu lintas semakin meningkat dimana menurut data Kepolisian Daerah NTT menyebutkan, sebanyak 376 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas di Nusa Tenggara Timur sepanjang tahun 2020 yang penyebabnya antara lain,adalah pengendara dalam kondisi mabuk.

Selain itu, dalam kehidupan sosial masyarakat, terdapat pola-pola yang membentuk mentalitas remaja maupun orang dewasa dengan minum sopi sehingga ini dapat menganggu kesehatan mental anak maupun orang dewasa. 

Misalnya dalam momen acara adat dimana kita diminta untuk memimpin acara adat maka biasanya kita cenderung minum sopi agar rasa malu bisa hilang dan kita lebih percaya diri. 

Kemudian biasanya juga saat ada praktek-praktek disekolah,seperti praktek menari jika siswa kurang percaya diri maka siswa memilih untuk minum sopi agar ia dapat melakukan itu dalam situasi tidak sadar dan rasa kurang percaya diri serta malu hilang. Kondisi ini biasanya terjadi daratan Timor atau mungkin di daratan lain juga seperti ini.

Menurut saya pribadi, hal ini sangat membawa dampak negatif bagi kesehatan mental remaja dimana mereka hanya berani setelah minum sopi saja dan tidak berani atau malu saat tidak minum sopi dimana berarti remaja-remaja ini tidak dapat mengembangkan potensi dalam diri mereka. 

Dapat disimpulkan bahwa mental remaja bergantung pada minum sopi. Yang menjadi ketakutan kita adalah remaja dalam masa labil mengonsumsi sopi, ia akan lebih cenderung melakukan hal-hal negatif karena kombinasi antara perilaku labil dan sistem saraf yang bekerja di luar kesadarannya. Minum sopi adalah tradisi tetapi tidak baik untuk membina mentalitas anak.

Padahal sebenarnya, menurut saya Alkohol sangat berguna bagi tubuh jika dikonsumsi dengan porsi yang tepat serta tidak disalahgunakan untuk membina mentalitas anak.  

Jadi, mari kita sama-sama memelihara budaya ini, tetapi harus diperhatikan juga porsi yang dikonsumsi, Harus juga paham konsep 3T (Tau diri, Tau waktu, Tau tempat), kontrol diri, serta tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena perlu diketahu bersama bahwa “Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”.

Terima kasih & Salam Sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun