Meskipun masyarakat sudah banyak yang sudah beralih untuk mengkonsumsi hasil pertanian organik, petani cukup enggan dalam melakukan pertanian organik, hal ini dapat disebabkan rendahnya pemahaman petani tentang pertanian organik sehingga banyak petani yang beranggapan bahwa pertanian ini sulit dan rumit mulai dari budidaya hingga akses pasarnya, kemudian kurangnya kesadaran petani terhadap keberlanjutan lingkungan dan Kesehatan pangan. Selain itu petani juga berpendapat bahwa pertanian dengan menggunakan bahan bahan kimia dapat menghasilkan produksi yang lebih tinggi,
Dalam keberhasilan penerapan pertanian organik, peran penyuluh sangat penting yaitu dalam memberikan pemahaman melalui penyuluhan terkait dengan pertanian organik dan dampak dari penggunaan pupuk kimia yang secara terus-menerus dan berlebihan. Penyuluh dapat melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan dalam memperkenalkan pembuatan pestida organik, pupuk organik, ZPT dan lain sebagainya yang berasal dari bahan organik bahkan dapat memanfaatkan limbah pertanian masyarakat setempat.
Pertanian Organik salah satu konsep pertanian yang diperlukan untuk masa depan, selain menghasilkan produk yang berkualitas sistem pertanian ini juga peduli terhadap keberlangsungan kehidupan yang bekelanjutan dan sehat. Dalam melaksanakan kegiatan budidaya pertanian organik ini memiliki proses-proses yang harus sesuai dengan aturan Menteri Pertanian Nomor 64 Tahun 2013. Jika semakin banyak petani yang mengadopsi sistem pertanian oranik ini maka kualitat tanah pun akan semakin baik kedepannya serta produk produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H