Mohon tunggu...
Maria Anastasia Audrey
Maria Anastasia Audrey Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Reguler Kesehatan Masyarakat FKM UI

Mahasiswa S1 Reguler Kesehatan Masyarakat FKM UI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekurangan SDM Kesehatan saat Pandemi Covid-19, Bisa Apa?

27 Desember 2021   17:42 Diperbarui: 27 Desember 2021   17:45 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhirnya tenaga kesehatan yang masih mampu memberikan pelayanan kesehatan harus bekerja ekstra yang berakibat kelelahan baik fisik maupun mental. Kondisi kelelahan ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang buruk pada kualitas pelayanan kesehatan yaitu depresi, kelelahan ekstrem, dan perasaan tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang tenaga kesehatan.

Alternatif Penanganan Masalah

Pada Juli 2021, Mohammad Adib Khumaidi selaku Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia menyarankan agar kekurangan dokter umum dapat ditanggulangi dengan memanfaatkan dokter pasca internship untuk menanggulangi COVID-19 sedangkan dokter spesialis dapat dihitung jumlahnya lalu diperbantukan ke lokasi yang dinilai paling membutuhkan. Solusi ini merupakan solusi jangka pendek. Setelah pandemi, masalah kurangnya tenaga kesehatan tetap kita hadapi. 

Salah satu alternatif yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal ini adalah menambah kuota penerimaan mahasiswa kesehatan di berbagai perguruan tinggi agar tersedia SDM kesehatan yang banyak dan berkualitas. Selain itu perlu ditambahkan insentif dan jenjang karir yang jelas agar tenaga kesehatan tertarik untuk bertugas di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). 

Perlu diingat juga bahwa pembangunan infrastruktur harus tetap dilaksanakan guna mendukung tenaga kesehatan karena tanpa fasilitas yang mumpuni akan sulit memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal. 

Lalu akses terhadap pelatihan bersertifikasi perlu dipermudah dan dipromosikan pemerintah agar tenaga kesehatan dapat meningkatkan kompetensinya. Bila penambahan jumlah tenaga kesehatan dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan berhasil, maka kita tidak akan memerlukan impor tenaga kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun