Ketika murid menunjukkan "agency" dalam proses pembelajaran, yaitu ketika mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar, maka mereka cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri. Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara natural mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar).
Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka. Â Kepemimpinan murid ini dapat terlihat dalam tiga hal yaitu voice, choice dan ownership. Maka guru harus mampu mewujudkan tiga hal ini saat merancang program bersama murid.
Setelah mengetahui tentang "Student Agency" ini maka saya harus bisa mendengarkan apa keinginan murid saat merancang suatu program. Bila selama ini yang terjadi adalah semua program sekolah  "by design" guru, maka sekarang harus berubah. Murid harus terlibat dalam program sekolah sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Sedangkan guru tugasnya  adalah fasilitor dan motivator. Dengan demikian kepemimpinan murid akan benar-benar terwujud.
- Salah satu program yang ingin saya wujudkan setelah mendapatkan  materi Kepemimpinan Murid ini  adalah Program Pengelolaan Sampah yang ada di lingkungan sekolah. Program ini saya beri nama "From Small Things With a Big Impact by Starting to Manage Waste". Prosesnya dimulai dari melakukan diskusi dengan  Kepala Sekolah dan warga sekolah tentang rancangan program pengelolaan sampah ini. Tujuannya agar program ini didukung oleh semua pihak. Selanjutnya berdiskusi dengan pengurus  OSIS dan  MPK sebagai pelaksana teknis program ini untuk merancang program pengelolaan sampah di lingkungan sekolah. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk berpendapat dan berperan dalam program ini dari perencanaan, pelaksanaan hingga tindak lanjut. Adapun rencana program yang dihasilkan sebagai berikut:
- Pelaksana Program Pengelolaan sampah ini adalah  OSIS dibantu oleh MPK yang ada di kelas tersebut
- Teknisnya petugas memberikan karung bersih disetiap kelas sebagai tempat  pengumpulan sampah hasil konsumsi warga  kelas tersebut. Kemudian petugas mengambil sampah dikelas setiap tiga hari  sekali.
- Selanjutnya sampah dikumpulkan di Bank Sampah.
- Pemilihan sampah (di Bank Sampah) dilakukan setiap satu minggu sekali, dengan memilah sampah botol plastik, gelas plastik, kertas dan kardus. Petugas pemilah sampah adalah seluruh anggota OSIS dan MPK.
- Sebagian sampah an organic ada yang diolah menjadi kerajinan ada juga yang dijual
- Sistem penjualan sampah, dilakukan setiap 2 minggu sekali. Sampah - sampah dijual pada pengepul sampah.
- Hasil penjualan sampah salah satunyan diperuntukkan untuk kegiatan sosial yaitu sedekah yatim duafa seti ap bulan ramadhan dan kegiatan jumat berkah setiap 2 minggu sekali.
- Untuk sampah organic sebagian dibuat kompos, sebagian lagi diambil oleh pengelola sampah dari Pemdes
Demikian Rencana Aksi yang saya buat setelah mempelajari modul 3.3. Selanjutnya rencana aksi ini akan saya wujudkan sebagai Aksi Nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H