1. Merekrut kandidat
HRD perlu memahami kebutuhan organisasi / Perusahaan dan memastikan kebutuhan tersebut terpenuhi saat merekrut untuk posisi baru. Tidak semudah memasang iklan di portal lowongan saja, Â mereka juga perlu menganalisis pasar, berkonsultasi dengan atasan, user dan kebutuhan divisi dan department terkait kepentingan perusahaan, dan cara mengelola anggaran.
Kemudian, setelah peran tersebut diiklankan, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan bahwa kandidat yang tepat tertarik dan sesuai dengan kualifikasi serta kebutuhan yang dibutuhkan, Â recrutiment adalah pekerjaan besar---dan mahal---Kandidat yang tepat dapat mencapai sasaran visi dan misi perusahaan seluruh organisasi, tetapi kandidat yang salah dapat merusak operasional serta jalannya visi misi organisasi/ perusahaan.
2. Mempekerjakan karyawan yang tepat
HRD bertugas mengatur wawancara, berkoordinasi upaya proses recruitment dan merekrut karyawan baru. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan semua dokumen yang terkait dengan proses recruitment seseorang diisi dan memastikan bahwa semuanya dari hari pertama hingga hari berikutnya berhasil divalidasi, cocok dan akurat.
3. Menjalankan Proses Penggajian
Menjalankan proses payroll/ menghitung absensi dan penggajian Setiap hari atau per bulan karyawan, Â gaji harus memiliki pajak yang dihitung dan jam kerja dan nilai kehadiran setiap karyawan berdasarkan aturan perusahaan. mana Biaya perlu diganti dan kenaikan gaji serta bonus perlu ditambahkan juga. Jika menurut orang orang yang melihat divisi ini, itu tugas melakukan pajak hanya setahun sekali, padahal mereka harus berkoordinasi, ada banyak administrasi dan mengumpulkan dari semua bagian di organisasi tersebut. dan juga bayangkan bagaimana rasanya menjadi bagian HRD mereka merasakan menjadi karyawan juga, menghitung, memotong bahkan bukan hanya karyawan, mereka juga dipotong juga jika melakukan kesalahan dalam tugas-tugas mereka.
4. Melakukan Tindakan DisiplinÂ
Tanggung jawab ini mungkin menjadi alasan HRD cenderung mendapat reputasi buruk. Ketika dijalankan secara tidak tepat, tindakan mendisiplinkan dapat menyebabkan hilangnya karyawan yang berharga dan bahkan dapat mengakibatkan reputasi yang buruk. Namun bila ditangani dengan tepat, tindakan mendisiplinkan dapat menghasilkan keberhasilan seorang karyawan.
Misalnya, jika perusahaan memperhatikan bahwa karyawan tertentu secara rutin terlambat dan terus terlambat bahkan setelah karyawan tersebut menerima beberapa peringatan, HR dapat masuk dan menyelidiki alasan keterlambatan tersebut. Ini mungkin merupakan kesempatan untuk memperluas manfaat seperti konseling kepada karyawan atau menawarkan sumber daya tambahan untuk membantu karyawan belajar tepat waktu. bukan dengan menanggung biaya pemecatan dan kemudian merekrut pengganti karyawan tersebut, ini bisa menjadi kesempatan belajar yang dapat meningkatkan karier karyawan tersebut.
Di sisi lain, terkadang tindakan mendisiplinkan bukanlah jalan terbaik untuk diambil dan seorang karyawan harus diberhentikan. HRD terbaik tahu kapan seorang karyawan tidak cocok untuk perusahaan dan akan lebih bahagia di tempat lain. Bagaimana HR untuk mengembangkan hubungan yang cukup kuat dengan perusahaan, divisi atau Departementnya serta karyawan untuk mengidentifikasi kekompakan dan kesehatan sebuah team dalam Divisi dan Departement terkait.