Kini mentari mulai meredup ditelan gelapnya malam
Tiada lagi kicauan burung yang menemani pagi
Tiada lagi terik mentari yang menerobos bumi
Hanyalah rembulan yang mulai menampakan wajahnya
Mencoba menerangi gelapnya malam
Dari sudut kota tampaklah gadis lusuh
Berdiri kaku sembari memegang setangkai mawar merah
Wajah sendunya seolah-olah sedang menanti kekasihÂ
Yang tak kunjung datang menemani malamnya
Namun ia tidak menyerah untuk memilih pergi
Atau sekadar menepi tuk berisitirahat dalam lelahnya
Meninggalkan dinginnya malam yang menyayat hati
Rasa rindu dalam jiwa membuatnya tetap tegar menanti
Tuk tetap bertahan dalam gelapnya malamÂ
Kerinduan yang mendalam adalah miliknya
Milik sang gadis dalam gelam malam
Milik sang gadis yang selalu merindu
Milik sang gadis yang tak menyerah untuk menanti
Milik sang gadis yang mencoba mengubah rasa rindunya
Menjadi rasa hangat rangkulan sang kekasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H