Mohon tunggu...
Maria Emi
Maria Emi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

Mahasiswa di Universitas Siber Asia. Prodi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keluarga di Era Revolusi Industri, Sebuah Tantangan Sekaligus Peluang

2 Agustus 2021   15:58 Diperbarui: 2 Agustus 2021   16:03 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga harus menjadi sentral dalam pembangunan berkelanjutan ( sustaneble development ) hal ini berarti pembangunan yang terencana disegala bidang guna menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta peningkatan berkualitas generasi mendatang untuk mensukseskan pembangunan.

 

Karenanya penting memandang keluarga tidak hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek ( pelaku ) pembangunan.disisi lain tatkala keluarga dipandang sebagai subjek pembangunan,maka diperlukan pemberdayaan utama yaitu kualitas sumber daya manusia dalam pembangunan.

 

Hal ini selaras dengan Nawa Cita Presiden  Jokowi point ke 5 yakni " Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia" dan lebih dipertegas kembali dengan LOGO "SDM Unggul Indonesia Maju" pada HUT Kemerdekaan RI ke-74.

 

Saat ini pemerintah sedang menggemakan revolui industri 4.0,yakni perubahan  dalam usaha demi mencapai produksi dengan menggabungkan Teknologi Cyber dan Teknologi automasi. Di sisi lain era Society 5.0 yang berpusat pada manusia

 

( human-centered ) dan berbasis teknologi menjadi suatu kearifan baru yang muaranya pada peningkatan kemampuan manusia untuk membuka peluang bagi kemanusian demi terwujudnya kehidupan yang bermakna.

 

Kondisi ini tentu berimplikasi di hampir semua aspek kehidupan baik ekonomi,politik dan,relasi budaya.

 

Menjadi bahaya jika dalam antar keluarga,ataupun relasi antar anggota keluarga longgar atau renggang.

 

Banyak ditemui interaksi antar anggota keluarga terjadi diluar ruang ( outdoor ) dari pada didalam rumah ( in house ),bahkan tatkala secara fisik ada dirumahpun,antar anggota keluarga asik dengan gadgetnya masing-masing.

 

Terkesan bahwa keluarga-keluarga ini hanya berfungsi untuk pemenuhan ekonomi serta kesenangan semata.karenanya BkkbN berusaha kembali membudayakan kebiasaan "Kembali ke Meja Makan " tentunya disertai interaksi antar anggota keluarga.

 

Keluarga adalah wahana yang paling strategis dalam pembentukan sekaligus pengembangan SDM Unggul menuju Indonesia Emas 2045.

 

Keluarga memiliki fungsi yang cukup penting,dalam mempersiapkan nilai-nilai positif bagi tumbuh kembang anak sebagai fondasi ( based ),terlebih di era revolusi indstri dan perkembangan sosial,demi pembentukan SDM yang berkualitas.

 

 

Tantangan Kependudukan dan Keluarga di Era Industri Revolusi 4.0 & Society 5.0  

 

Kependudukan merupakan faktor yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan.

 

Saat ini revolusi industri 4.0 tidak hanya menjadi tantangan negara,melainkan jga telah menjadi tantangan keluarga-keluarga Indonesia.

 

Tantangan Revolusi Industri 4.0 berkaitan dengan pemakaian Gadget tingkat pemakaian Internet pada individu-individu keluarga.

 

Revolusi industri 4.0 perlu didukung oleh SDM yang maju dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kegagapan manusia atau keluarga terhadap teknologi akan menciptakan gap sosial,ekonomi,budaya dan masalah-masalah baru di masyarakat.

 

Hadirnya era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 menciptakan "Gap Digital" di kehidupan keluarga dan menjadi PR bagi bangsa Indonesia,dimana masyarakat heterogen,dengan keberagaman dan perbedaan pendapatan perkapita.

 

Disinilah kunci atau peran keluarga dengan anggota-anggota individunya ( SDM Unggul ) diharapkan menjadi keluarga yang berkualitas.Menyiapkan SDM yang berkualitas tidaklah muda,karena membentuk perilaku keluarga ditengah hantaman revolusi industri 4.0 ini berpengaruh pada persoalan pola asuh,hak,kewajiban,tanggung jawab,pembagian peran baik didalam maupun diluar rumah.

 

Generasi saat ini ( Kaum Milenial ) merupakan gambaran seseorang ( terutama anak hingga remaja ) yang sejak kelahirannya telah terpapar gencarnya perkembangan teknologi,seperti perkembangan komputer,internet,Gadget,animasi,dan sebagainya yang terkait dengan teknologi.

 

Ditambah lagi dengan keadaan dunia saat ini,yang tengah berjuang mengatasi pandemi Global sebagai akibat dari merabaknya wabah virus Covid-19.dimana pemerintah khsususnya di negara indonesia mengeluarkan aturan untuk mengurangi Mobilitas serta membatasi ruang gerak setiap individu,sehingga kegiatan-kegiatan kemanusiaan terutama dibidang pendidikan dibatasi.

 

Disinilah kita bisa melihat betapa manfaat teknologi sangat berperan dalam kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan secara daring ( dalam jaringan) sejak adanya virus covid-19 ini.dampak yang dari revolusi industri 4.0 ini sangat di rasakan masyarakat saat ini di berbagai belahan dunia.

 

Sedangkan "Digital Imigran" merupakan gambaran seseorang ( terutama yang telah berumur ) yang selama masa kehidupan anak hingga remaja berlangsung sebelum semakin canggihnya dunia teknologi.

 

Disisi lain era Society 5.0 yang berpusat pada manusia ( human centered ) dan berbasis teknologi menjadi suatu kearifan baru yang bermuara pada peningkatan kemamampuan manusia untuk membuka peluang bagi kemanusiaan demi terwujdnya kehidupan yang bermakna.

 

Sentuhan manusia dalam konsep Society 5.0 akan menjadi modal dasar untuk diterima oleh masyarakat dunia.Konsep Society 5.0 didasari akan berkurangya penduduk usia atau tenaga kerja produktif berbanding dengan usia lansia yang bertambah,sehingga semakin disadari tanpa bantuan digital akan sulit melayani kebutuhan manusia mengingat jumlah usia / tenaga produktif yag berkurang.

 

Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan Internet Of Things ( IOT ),Big data,artificial inteligency,robot,dan sharing economy plus yang berfokus pada manusia.

 

Sesungguhnya indonesia bisa menangkap era ini sebagai peluang,karena kita mengalami apa yang disebut dengan "Bonus Demografi"  pada era 2020-2045.tidak masalah bagi indonesia langsung berpijak pada dua kaki,yakni era revolusi industri 4.0 dan era Society 5.0,bukan hal yang mustahil mengingat negara indonesia memiliki SDM dan SDA yang tidak dimiliki negara-negara lain.

 

Salah satu tantangan di era industri 4.0 dan  Society 5.0 yakni masalah relasi antar anggota keluarga    karenanya peran keluarga secara spiritual harus mampu mendidik anak-anak sesuai dengan nilai-nilai moral dan sosial.Peran atau fungsi disetiap keluarga terdapat nilai-nilai moral ( moral values ) yang harus diterapkan disetiap keluarga-keluarga indonesia yaitu fungsi afama,fungsi ekonomi sosial dan budaya,fungsi cinta dan kasih sayang,fungsi perlindungan,fungsi sosialisasi dan pendidikan dan fungsi lingkungan.

 

Hal yang patut dikembangkan juga adalah menanamkan pola komunikasi keluarga yang yang demokratis.Pola yang ideal adalah berkumpul,berkomunikasi,berinteraksi dan berbagi pola ini oleh BkkbN didengungkan kembali melalui program "kembali ke meja makan " dengan harapan tatkala makan bersama maka terciptalah 4 pola tersebut.

 

 

Membangun keluarga-keluarga indonesia di era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 tidaklah muda,namun setidaknya ada asa besar untuk dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keluarga sebagai pondasi dalam pembentukan SDM unggul dan daya serap manusia yang siap bersaing dan beradaptasi secara "sehat" dalam dunia teknologi dan industri.

 

 

 

                           _-----SEKIAN & TERIMAKASIH----

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun