sepatu tuaku,Â
Saksi bisu perjalanan paling nikmat
demi jiwa yang benar- benar haus akan ilmu.
Mari berlanjut kisah ke masa paling menyeramkan.
Ketika kelu wajah raga-raga berbalut seragam putih abu-abu tak bisa kutatap.
Corona, virus mematikan, menakutkan segenap jagad.
Oh,, sajakku hampir mati, tergilas rindu yang paling berat.
Lalu, dengan apakah perihal rindu ini mesti tersampaikan? Android tanpa sinyal, bagaimana mungkin rindu menemui jalan pulang pada tuannya?
Pada pintu nuraniku bayangan tangan mereka mengetuk.
Aku tak bisa berlarut dalam ri
ndu yang kian menyiksa batin,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!