Mohon tunggu...
Maria Melania Togo Aso
Maria Melania Togo Aso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Angka Prevelensi Stunting di Kabupaten Nagekeo Menjadi yang Terendah

11 November 2021   15:00 Diperbarui: 11 November 2021   16:12 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan angka prevelensi telah konsentrasi tinggi terhadap pencegahan dan penanganan stunting di daerah tersebut. 

Dirinya juga menjelaskan, jika di bandingkan dengan daerah lain, maka itu merupakan prestasi yang bagus. Namun untuk menurunkan itu pekerjaan yang sulit supaya kita dapat turun sampai 0-2,5%. 

Menurutnya, penurunan angka perevelensi stunting tersebut berkat kerjasama semua pihak, perangkat daerah yang tergabung dalam tim konvergensi kabupaten telah bekerja keras. 

Isu stunting menjadi salah satu isu yang sangat seksi dan menjadi perhatian serius daru semua pihak termasuk dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti Yayasan Plan Internasional Indonesia. 

Untuk itu, banyak dana yang berasal dari pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten serta Lembaga Swadaya Masyarakat diturunkan ke daerah berdasarkan angka konvergensi stunting di daerah tersebut. 

Di jelaskannya pada tahun 2020 dana yang turun dari pemerintah untuk penanganan stunting sebesar Rp. 14 miliar dan meningkat sebesar Rp. 22 miliar pada 2021, kemudian pada tahun 2022 akan meningkat menjadi Rp. 35 miliar. 

Semua dana berasal dari pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten serta juga dari Lembaga Swadaya Masyarakat. 

Prastiwi berharap dengan dana yang besar, perangkat daerah dan semua pihak termasuk kepala desa dapat melakukan tugasnya dengan fokus pada penanganan dan pencegahan stunting. 

Di tempat yang sama juga Deputi Yayasan Plan Internasional PIA Flores, Siprianus Rahas menambahkan bahwa Plan Internasional akan melakukan intervensi terhadap penanganan stunting di empat desa di kabupaten Nagekeo. 

Kesimpulan : Masalah stunting merupakan buah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga semuanya tahu bahwa intervensi pada seribu hari pertama kehidupan , ketika kita tidak melakukan intervensi dengan benar maka tidak akan terkoreksi. 

Ilmu pengetahuan sudah bilang tidak dapat terkoreksi, sebagai kepala pemerintahan harus di bekali dengan kemampuan untuk mengatur manusia, uang, dan sarana prasana supaya masalah tidak terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun