Mohon tunggu...
Maria Melania Togo Aso
Maria Melania Togo Aso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Angka Prevelensi Stunting di Kabupaten Nagekeo Menjadi yang Terendah

11 November 2021   15:00 Diperbarui: 11 November 2021   16:12 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia, Perekonomian dan Infrastruktur pada Bappelitbangda kabupaten Nagekeo, Marcellena Adhi Prastiwi, mengatakan hal itu dalam acara workshop desa model pencegahan stunting yang dilaksanakan oleh Yayasan Plan Internasional Indonesia. 

Deputi Yayasan Plan Internasional PIA Flores Siprianus Rahas dalam laporannya mengatakan, target-target yang dilakukan oleh Yayasan Plan Internasional memang tidak bersentuhan langsung dengan intervensi terhadap pencegahan tetapi lebih kepada membantu sitem sosial di desa-desa dalam upaya untuk pencegahan stunting. 

Siprianus juga menjelaskan bahwa Plan Indonesia berpikir mencegah terjadinya stunting lebih baik sambil terus melakukan penanganan terhadap kasus stunting yang sudah ada. 

Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh Plan Internasional melalui pembinaan kelompok keluarga bekerjasama dengan pihak terkait serta bagaimana mendorong peran keluarga sehingga generasi Indonesia dapat bebas dari stunting. 

Dirinya juga menambahkan, peran pengasuhan dari keluarga sangat efektif dalam pencegahan stunting. Selain itu, jelas Siprianus Plan Internasional juga mempersiapkan generasi-generasi muda  yang cerdas dimasa yang akan datang dengan melakukan pembinaan terhadap para remaja. 

Siprianus menjelaskan , Plan Internasional akan melakukan intervensi terhadap penanganan stunting di empat desa di Nagekeo. Keempat desa tersebut antaralain ialah desa Lewanggera, Kotawuji Timur, Wajomara dan Renduwawo di kecamatan  Aesesa Selatan. 

Desa-desa tersebut pada saat ini melakukan intervensi akan melibatkan peran ayah dalam proses pengasuhan, karena selama ini ayah hanya memikirkan untuk mencari nafkah saja dan sedikit sekali ayah yang terlibat di dalam kegiatan pengasuhan. 

Untuk itu dirinya berharap kerjasama antara semua pihak terutama pemerintah desa terkait bagaimana membangun sistem pencegahan dan penanganan stunting di empat desa tersebut. 

Adapun penjelasan dari Prastiwi mengenai angka prevelensi stunting di kabupaten Nagekeo 9,16%, namun oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur angka tersebut dibulatkan menjadi 9,2%. 

Meskipun demikian, aksi konvergensi yang dilakukan oleh pemerintah daerah masih berada pada urutan ke lima. 

Kata Prastiwi, angka prevelensi stunting  kita terendah dari 21 kabupaten, kota di Nusa Tenggara Timur, dirinya menjelaskan walaupun aksi konvergensi kita berada di urutan ke lima se Nusa Tenggara Timur. 

Dengan angka prevelensi telah konsentrasi tinggi terhadap pencegahan dan penanganan stunting di daerah tersebut. 

Dirinya juga menjelaskan, jika di bandingkan dengan daerah lain, maka itu merupakan prestasi yang bagus. Namun untuk menurunkan itu pekerjaan yang sulit supaya kita dapat turun sampai 0-2,5%. 

Menurutnya, penurunan angka perevelensi stunting tersebut berkat kerjasama semua pihak, perangkat daerah yang tergabung dalam tim konvergensi kabupaten telah bekerja keras. 

Isu stunting menjadi salah satu isu yang sangat seksi dan menjadi perhatian serius daru semua pihak termasuk dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti Yayasan Plan Internasional Indonesia. 

Untuk itu, banyak dana yang berasal dari pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten serta Lembaga Swadaya Masyarakat diturunkan ke daerah berdasarkan angka konvergensi stunting di daerah tersebut. 

Di jelaskannya pada tahun 2020 dana yang turun dari pemerintah untuk penanganan stunting sebesar Rp. 14 miliar dan meningkat sebesar Rp. 22 miliar pada 2021, kemudian pada tahun 2022 akan meningkat menjadi Rp. 35 miliar. 

Semua dana berasal dari pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten serta juga dari Lembaga Swadaya Masyarakat. 

Prastiwi berharap dengan dana yang besar, perangkat daerah dan semua pihak termasuk kepala desa dapat melakukan tugasnya dengan fokus pada penanganan dan pencegahan stunting. 

Di tempat yang sama juga Deputi Yayasan Plan Internasional PIA Flores, Siprianus Rahas menambahkan bahwa Plan Internasional akan melakukan intervensi terhadap penanganan stunting di empat desa di kabupaten Nagekeo. 

Kesimpulan : Masalah stunting merupakan buah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga semuanya tahu bahwa intervensi pada seribu hari pertama kehidupan , ketika kita tidak melakukan intervensi dengan benar maka tidak akan terkoreksi. 

Ilmu pengetahuan sudah bilang tidak dapat terkoreksi, sebagai kepala pemerintahan harus di bekali dengan kemampuan untuk mengatur manusia, uang, dan sarana prasana supaya masalah tidak terjadi. 

Pencegahan dan penanganan stunting merupakan tugas bersama semua pihak, serta  bagaimana menyiapkan remaja menjadi ibu untuk dapat mengurus seribu hari pertama kehidupan. 

Sebagai kepala pemerintahan juga jangan pernah lalai dalam mengatasi masalah stunting yang ada di wilayahnya masing-masing dan kiranya, dalam acara workshop yang di selenggarakan dapat menghasilkan rencana tindak lanjut yang nantinya akan di pakai untuk melakukan penanganan dan pencegahan stunting di kabupaten Nagekeo. 

Sumber : lintas informasi workshop Metro 

Mahasiswa Universitas Siber Asia

Nama : Maria Melania Togo Aso

NIM     : 200501010145

Kelas   : KM 101 Komunikasi Massa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun