Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Terbebaskan dari Kejahatan saat Berserah Diri Sepenuhnya

7 November 2024   06:30 Diperbarui: 13 November 2024   16:08 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Koleksi Pribadi

Berserah diri sepenuhnya berarti kita sepenuh kesadaran kita terpusatkan pada-Nya. Implikasinya adalah bahwa setiap pikiran, ucapan serta perbuatan dilakukan dengan penuh kesadaran, bukan kuluar dari ego. Yang saya maksudkan dengan ego adalah pertimbangan berdasarkan pikiran. Karena kerusuhan serta kekacauan di dunia ini Bermuda dari pikiran yang masih kacau. Sumber pengetahuan pikiran adalah informasi palsu. Baru setelah kita membersihkan diri, kita terbebaskan dari pikiran sehingga yang katakan dalam segala hal berasal dari budhi atau intelegensi.

Bagaimana mungkin ketika kita berserah diri sepenuhnya bisa terbebaskan dari kejahatan, kebatilan serta kemalangan?

Kejahatan, kemalangan, serta kebatilan terjadi karena kita masih fokus terhadap kejadian di luar diri. Saat kita bisa sepenuhnya memusatkan diri pada-Nya, saat itu kita sadar bahwa segala kejahatan, kebatilan serta kemalangan terjadi karena akibat perbuatan kita sendiri.

Ingatlan bahwa segala kejadian hanya dan hanya bisa terjadi karena kita yang mengundang. Dengan kata lain, kejadian yang minima kita sebagai buah atau akibat dari ulah kita sendiri; kita penyebab kedatangan kemalangan dari luar. Oleh karena itu, setiap halangan, kendala atau kejahatan, atau kemalangan kita mau tidak mau mesti menerimanya. Penerimaan bahwa kejadian tersebut mesti kita alami bisa meringankan perasaan kita. Dengan penerimaan ini, kita membuka pikiran sehingga bisa mencari solusi lebuh mudah.

Bila kita bereaksi dengan cara mencari kambing hitam, pikiran kita sema kin tertutup. Akibatnya, tidak ada solusi tepat  yang kita temukan. Bila pikiran kita terbuka, kita bisa berpikir secara jernih sehingga kita terjebak semakin dalam dalam konflik duniawi.

Dari pengalaman saya, saat kita merasa bahwa kita ditipu orang sehingga uang hilang, kita mesti menyadari bahwa "Mungkin dulu saya pernah menipu orang sehingga uang saya juga hilang"

Penerimaan seperti ini bisa membangkitkan energi sehingga tidak tenggelam dalam lumpur kesedihan. Tidak mudah memang, tetapi mungkinkah dengan berkeluh kesah uang yang ditupp orang kembali? Tidak kan, tetapi penerimaan ini bisa lebih membuka cara pandang sehingga kita kembali bekerja dengan penuh semangat, da lebi berhati-hati memperlakukan orang lain.

Berserah diri sepenuhnya berarti kita mesti menundukkan ego atau menghapus ego. Ego adalah identifikasi palsu yang disematkan oleh lingkungan.

Mohon maaf bila semakin membingungkan, anggap saja sebagai sampah bila tidak berkenan........

Sumber gambar : Koleksi Pribadi
Sumber gambar : Koleksi Pribadi
 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun