Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Simpati Baru Empati

15 Agustus 2024   06:30 Diperbarui: 15 Agustus 2024   06:51 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : dictio.id

Emosi terkait dengan pikiran yang merupakan cerminan untung-rugi, atau perasaan dualitas. 

Pada keseharian hidup kita banyak yang terjebak daam ranah emosi. Dengan hanya ber-emosi, kita tidak bisa mengatasi keadaan. Atau dengan kata lain, energi emosi membawa kita ke siatuasi yang merugikan banyak pihak. Tampaknya memberikan pelajaran bagi si M, namun di sisi lain tindakan tersebut merugikan si C.

Perasaan emosi berlebihan terjadi karena timbunan emosi dari sekitar kita yang secara otomatis/alami direkam menjadi memori di alam bawah sadar. Bila timbunan ini penuh bisa meluap menjadi tindakan yang ekstrim tanpa kendali. Segala tindakan dilandasi oleg energi emosi yang begitu saja meluap, inilah yang disebut tindakan reaktif.

Bila transformasi dari intelektual menjadi intelegensi, maka tindakan dengan landasan intelegensi/buddhi atau responsif terjadi dengan cepat.

Peristiwa menarik yang sesungguhnya bisa dilatih atau dijadikan kebiasaan sehingga kita tidak bertindak secara impulsif.......... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun