Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pikiran Sakit, Sebabkan Kelahiran

10 Juli 2024   06:30 Diperbarui: 10 Juli 2024   07:03 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://schoolofparenting.id/

Mekanisme alam sungguh ajaib. Inilah pengaturan alam sebagai menifestasi Tuhan. Jangankan Tuhan, alam pun saya belum paham. Saya sudah lama bingung dengan istilah Tuhan yang selama ini diperkenalkan oleh orang atau masyarakat. Katanya Tuhan ada, tetapi di mana? Kemudian saya pertanyakan hal ini, kemudian banyak orang akan menuduh saya sebagai ATEIS.

Padahal saya sangat yakin, bahwa mereka yang menuduh saya ATEIS pun sesungguhnya tidak kenal Tuhan. Bagaimana mungkin kenal?

Bila kenal berarti dia dan Tuhan sejajar atau satu level. Sama seperti saya kenal dengan si polan atau Hola. Karena Hola dan saya satu level sehingga saya bisa kenal dia. Sekarang yang jadi pertanyaan saya kepada mereka yang menuduh saya sebagai ATEIS, menganggap dirinya satu level dengan Tuhan. Mungkin kah?

Inilah sebab kita harus lahir, adanya ketidaktahuan tentang dirinya.

Jadi tujuan utama kelahiran saya adalah untuk menyembuhkan sakit yang disebut ketidaktahuan. 

Pikiran sakit disebabkan oleh anggapan diri yang paling benar, kemudian menganggap orang lain dengan berbagai anggapan atau tuduhan. Dengan kata lain, sesungguhnya bila kita selalu melihat ke luar diri dengan menuduh orang lain sebagai ini dan itu hanya membuktikan bahwa ia juga sakit. Lha orang sakit menuduh orang lain juga sakit. Sesama orang sakit, ya jangan saling menyalahkan.

Lantas...untuk apa saya membalas tuduhan tentang keateisan saya? Carilah solusi agar dunia damai saja.............

Solusi agar dunia tentram dan damai adalah menyembuhkan pikiran saya yang sakit. Bukan kah tidak ada manfaatnya bagi saya yang sedang sakit pikiran membalas? Dengan kata lain, balasan tersebut membuat saya semakin menjauh dari tujuan untuk menyembuhkan sakit ketidaktahuan saya. Sadar sesadar-sadarnya bahwa pikiran sakit merupakan modal awal.

Bukankah saya pergi ke dokter atau rumah sakit karena sadar bahwa diri saya sedang sakit?

Hal sama ketika saya lahir, karena sadar bahwa pikiran saya sedang sakit. Koq pikiran?

Bukankah pernah saya bahas bahwa roh terdiri dari pikiran, perasaan serta obsesi yang tidak terpenuhi selama hidup? Nah ketika mati, badan kasar ditinggal di bumi karena memang asalnya dari bumi, ya harus dikembalikan ke bumi.

Badan halus atau roh terus melanjutkan perjalanan atau proses yang merupakan mekanisme alam. Saya sangat percaya bahwa  alam semesta sudah memiliki mekanisnya sendiri. Kita sebagai manusia saja bisa membuat program setelah menggunakan komputer, apalagi Tuhan yang menciptakan komputer melalui pikiran kita. Memang ada yang membantah atau menyangkal bahwa bukan Tuhan yang ada dalam diri kita? Bisakah kita hidup di luar Tuhan? Pusing? Sama...saya juga. Makanya saya tuliskan sekadar berbagi kepusingan saya.

Kembali ke pikiran sakit. 

Saat sebelum tarikan napas terakhir, ada suatu mekanisme alam yang mengingatkan kita. Inilah film sangat-sangat singkat; flashback kilas balik. Hidup kita di dunia ini bagaikan ujian. Soal yang diberikan saat kita mau lahir. Nah bila jawaban tidak sesuai soal, maka pastilah tidak lulus. 

Soalnya adalah : "Kenalilah dirimu , atau Siapakah Diri kita?"

Ternyata dalam kehidupan kita, kita lupa menjawab soal, malahan sibuk memanjakan nafsu atau kenyamanan indrawi. Karena memang tubuh disertai perasaannya, makanya disebut indrawi. Celakalah kita, soal tidak dijawab, makanyaa tidak lulus. Pikiran dipenuhi keinginan untuk mengumbar kesenangan duniawi.

Akhirnya ketika kilas balik, kita menyesal da minta agar diberikan kesempatan untuk mengulang ujian. Demikian kita berulang kali lahir-mati. Kapan berakhir? Bila jawabannya sudah tepat dengan soal yang diberikan. Konyol bukan?

Semuanya hukum alam............

Hukum fisika...............

Tidak ada yang ghoib........... 

https://schoolofparenting.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun