Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyembah Tuhan?

23 Juni 2024   06:30 Diperbarui: 23 Juni 2024   06:32 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali tentang istilah MENYEMBAH TUHAN.

Tuhan meliputi semesta. Bumi jauh lebih kecil dari planet Saturnus atau matahari. Di alam jagat raya masih banyak galaksi lain. Masih sangat buanyak tak terhitung planet yang lebih besar dari bumi. Dia Hyang Mahameliputi. Mari kita ingat bahwa Dia yang Maha Agung serta meliputi segalanya hanya bisa bersinggasana dalam hati yang juga tidak bisa diukur keluasannya.

Saat kita berada sekarang, kita di dalam udara. Udara di luar dan dalam tubuh kita. Mungkinkah kita menyembah Tuhan secara fisik. Jelas tidak. Paling kita merasakan udara di sekitar kita.

Tuhan???

Apa itu???

Tidak seorang pun tahu. Jika dia dapat dideteksi, apa dan bagaimana, bila satu pun bisa memberikan definisi tentang Tuhan, maka dia bukan Tuhan.

Lantas apa yang dimaksud dengan menyembah dan mencintai Tuhan???

Suatu ketika, saya diberi oleh ayah saya mainan. Saya mau menyayangi dan merawat mainan tersebut karena rasa cinta pada ayah saya. Bentuk kehormatan yang saya bisa berikan atas perhatianya terhadap saya. Karena bila ayah tidak ada, itulah cara saya rasa kahisnya terhadap saya. Hal ini mengingatkan saya pada ayah.

Bukankah cara ini bisa saya implementasikan juga ketika saya mencintai Tuhan?

Bukankah benda disekeliling kita, tanpa kecuali adalah ciptaan Tuhan. Mungkin ada yang menjawab, apakah hape, buku, mobil dan benda yang dibuat oleh manusia ciptaan juga??? Ya segala sesuatu berada di dalam Dia Hyang Mahameliputi.

Lha, tanpa eksistensi Tuhan yang maha ga jelas dalam diri setiap orang, mungkinkah benda-benda tersebut terwujud???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun