Tekanan saya pada '...manusia. bertanggung jawab atas tindakannya......' Nah yang dimaksudkan hari penghakiman adalah saat kematian tiba kita diberikan kilasan semasa kehidupan. Sudah kah kita memperlakukan sesama makhluk hidup sebagaimana kita ingin diperlakukan?
Dengan singkat kata; bahwa sesungguhnya takdir baik dan buruk sebagai akibat perbuatan kita sendiri. Namun jangan lupa, bahwa hubungan sebab akibat ini sangatlah rumit. Jangan pikir kita bisa debet kredit seperti uang dalam tabungan. Perbuatan buruk bisa dikurangi dengan perbuatan baik. Ini konsep pikiran manusia. Misalnya kita memperkaya diri dengan menebang pohon di hutan Kalimantan dengan cara merusak hutan, kemudian kita memberikan santunan pada orang miskin. Anggapan kita bisa debet-kredit. Konsep kepicikan pikiran manusia.
Atau cara pikir : Kalau si Bapak melakukan perbuatan buruk, maka anaknya yang akan mengalami balasannya. Ya ga bisa....... Jelas dalam kitab tertuliskan '....setiap anggota tubuh mesti mempertanggungkan jawabannya sendiri'
Bagaimana kita menyikapi takdir bila seperti di atas?
Ya kita mesti menyadari dan menerima bahwa mau tidak mau; suka tidak suka kita menerima akibat ulah kita. Dan bila mau menciptakan masa depan lebih baik, kita mulai sekarang mesti menanamkan kebajikan.
Saat Ini kita mengalami akibat perbuatan masa lalu sekaligus sedang menanam sebab agar berakibat atau berbuah baik di masa akan datang. Ribet ya????
Berpikir baik sehingga berucap baik. Selanjutnya berakibat perbuatan baik untuk mendapatkan pengalaman baik......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H