Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jangan Cari Tuhan di Surga...

1 Maret 2024   06:30 Diperbarui: 1 Maret 2024   06:33 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Betapa tidak???
Pernahkah kita merenungkan bahwa semua yang digambarkan tentang surga adalah keinginan manusia yang tidak bisa diperolehnya di dunia. Coba kita renungkan, mereka yang direkrut untuk melakukan bom bunuh diri kebanyakan orang yang kekurangan. Mereka yang sudah bisa mendapatkan rasa dan kenyamanan tentang surga, alias banyak uang untuk mendapatkan segala hal yang digambarkan di surga tidak mau melakukannya bunuh diri. 

Segala yang digambarkan tentang surga adalah sekadar kenyamanan dan kenikmatan bagi indrawi kita. Tempat yang indah, bidadari yang cantik dengan segala iming-iming yang terkait dengan libido. Jelas sulit didapatkan oleh yang kurang uang. Bagi yang banyak uang, dengan mudah ga perlu tunggu mati untuk merasakan semuanya. Lantas untuk apalagi menunggu setelah kematian?

Sumber gambar: https://kuncikebaikan.com/
Sumber gambar: https://kuncikebaikan.com/

Segala gambaran surga tidak lagi bisa dirasakan tanpa adanya anggota tubuh kita. Bila hanya sekadar bermimpi, bukankah kita bisa bermimpi atau membayangkan selama ada otak dan tubuh kasar???

Yang lucu lagi, saya pernah mendengarkan seorang yang ,mengatakan dirinya sebagai temanten surga, sehingga mesti melindungi alat vitalnya dengan penutup dari baja agar tidak hilang atau rusak saat bom menghancurkan tubuhnya, aneh sekali... Pikiran yang tanpa otak sebagai perangkat keras dipastikan tidak bisa ber-ekspresi. Hanya ketika ada perangkat keras atau hardware, si software atau perangkat lunak bisa dioperasikan....

 

https://kuncikebaikan.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun