Kita sebagi pembuat kipas angin adalah jiwa. Sang jiwa ini yang bisa memahami peran tubuh/otak dan listrik. Ia tahu bila skipas angin rusak, tetapi pikiran tidak tahu. Pikiran hanya berfungsi sebagai energi untuk menggerakkan kipas.
Jadi ketika si kipas ini rusak, si listrik tetap bekerja mengaliri.Â
Kita sebagai pembuat mengetahui penyebab kipas tidak berfungsi atau berputar. Tubuh kita bisa rusak, tetapi pikiran tidak peduli. Pikiran hanya berurusan dengan kenyamanan indrawi. Si pikiran tidak peduli bahwa makanan yang diasup bisa merusak tubuh kita. Bukan kah hewan pun sama? Yang penting makan dan enak di lidah, tidak peduli bahwa makanan enak belum tentu bisa membuat tubuh kita sehat.Â
Ketika sakit, Sang Jiwa mengerti bahwa makanan jenis tertentu terbukti merusak Salah Satu bagian organ dalam tubuh kita. Sang Jiwa tahu kegunaan tubuh kita sebagai kereta untuk membawa Sang Jiwa menuju Keilahian. Pikiran tidak berurusan dengan Tuhan; Sang Jiwa Agung. Buat konsep atau deskripsi tentan Tuhan tahu (filsafat).
Inilah sebabnya pikiran tidak bisa bertemu Tuhan, beda lembaga. Pikiran lembaga kebendaan/duniawi otak mamalia dan reptil. Intelejensia menggunakan neocortex untuk berekspresi.
https://www.ufoelektronika.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H