Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata 9-10 % Rakyat Indonesia Cerdas

21 Februari 2024   06:30 Diperbarui: 21 Februari 2024   08:36 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya menurut pikiran saya, kita sudah bisa menentukan calon presiden sejak awal. Mengapa?

Begitu diketahui capres/cawapres sesuai persyaratan yang ditentukan berdasarkan undang-undang, kemudian dipastikan dilakukan beberapa kali survei. Bila calon tersebut menunjukkan keunggulan > 50 persen; selanjutnya tinggal 'gaspol' agar jadi satu putaran saja demi penghematan anggaran yang tidak perlu. Bukan sedikit biaya PEMILU, mengapa kita mesti memilih jadi dua putaran?

Banyak energi dan biaya terbuang sia-sia. Kita rakyat banyak sudah bosan menjadi korban sekelompok partai atau orang yang hanya memanfaatkan suara kita hanya pada saat pemilihan saja. Setelah PEMILU selesai, rakyat yang tampaknya dibutuhkan mendulang suara, akhirnya hidup normal lagi. Betul-betul bisa lupa janji yang muluk saat kampanye. 

Juga bila kita memilih atas dasar debat, bukan kah setiap orang pintar menata kata manis seakan - akan paling baik dan pintar untuk melakukannya perbuatan paling baik. Setelah menang???

Lebih banyak kerugian bagi masyarakat bila dua putaran...

Namun bila ada yang mengatakan bahwa calon yang unggul menurut lembaga survei kurang baik atau kurant ini dan itu, ya jangan ajukan menjadi calon ke KPU. Koq repot...

https://www.youtube.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun