Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bangga Terhadap Keyakinan Animisme Leluhur

19 Desember 2023   11:34 Diperbarui: 21 Desember 2023   20:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebagai contoh, leluhur kita melarang menebang pohon secara sembarangan. Bahkan menyebutkan bahwa pada ponom besar dihuni oleh hantu atau roh. Tujuannya adalah agar kita menjauhi dan tidak mengganggu pohon sehingga pohon tetap tumbuh besar. Silakan baca ini. Karena dari pengalaman, adanya pohon huga berarti banyak sumber air sekitar pohon. Karena akar pohon menahan air.

Disamping itu, akar pohon menahan tanah sehingga tidak longsor. Bencana longsor tanah yang sekarang sering terjadi disebabkan kurangnya tumbuhan yang memiliki akar kuat untuk menahan longsornya tanah. Ketidakpedulian kita terhadap tanaman mengakibatkan tanah longsor. Kita mengabaikan kearifan leluhur kita untuk tetap memilihara pohon.

Banjir yang sering terjadi juga disebabkan oleh gundulnya hutan dari tanaman. Kita kurang memberikan perhatian akan pentingnya fungsi pohon.

Menyembah lingkungan bertujuan menghargai dan berupaya untuk tetap menjaga demi terjadinya pelestarian lingkungan sehingga hidup kita terjamin...

Bangga sebagai warga bumi yang memiliki kepercayaan animisme atau penganut animisme. Kepercayaan atau keyakinan bahwa semua benda memiliki jiwa atau daya hidup.  Ternyata leluhur kita memiliki falsafah: Urip Iku Urup

Hanya dengan menghargai sesama makhluk kita bisa manjalani hidup yang sesungguhnya.

https://scontent.fcgk29

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun