Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Arsitek - Pensiunan Dosen

Ayurveda Hypnotherapist

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Jadilah Inspirator, Bukan Motivator

15 Desember 2023   06:00 Diperbarui: 15 Desember 2023   06:18 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://ebooks.gramedia.com/id/buku/ancient-wisdom-for-modern-leaders

Inspirator Selaras Dengan Alam Menjadikan Seseorang Mandiri

Ketika saya membuka buku Ancient Wisdom For Modern Leaders Karya Anand Krishna :

Ia yang tidak banyak bicara, mengundang harta benda.

Terlalu banyak bicara, hanyalah menyebabkan penderitaan.

Manusia Utama bagaikan pelita, menerangi, tanpa banyak bicara.


Untuk apa banyak bicara?

Untuk apa  mempromosikan diri?

Biarlah akhlak, perilaku, dan sifat-sifat baik yang bicara.

Pelita menerangi tanpa banyak  bicara. Bunga - bunga di taman pun menebarkan keharumannya tanpa banyak bicara. Bumi selalu memberi tanpa mempromosikan diri. Matahari, angin, api, air membantu manusia tanpa menagih imbalan.

Seorang inspirator memberikan contoh perbuatan. Demikian juga seorang pemimpin sejati labor banyak memberikan contoh perbuatan mulia tanpa mencela. Mereka yang hanya bisa mencela hanya membuktikan diri bahwa sesungguhnya dirima sendirilah yang buruk. Bukan'kah segala sesuatu yang kita ungkapkan merupakan yang kita miliki?

Saya selalu teringat apa yang dikatakan oleh seorang Sufi Wanita, Rabi'ah Aldawiyyah 

Ketika seorang bertanya : "Mengapa kau tidak bisa membenci setan Rabi'ah?"

Rabi'ah menjawab : "Bagaimana bisa aku membenci setan? Dalam hatiku tidak ada kata setan. Semuanya yang kumiliki hanyalah kasih Allah."

Demikian pula yang kita ucapkan juga hanyalah ungkapan yang ada dalam pikiran kita. Kita tidak bisa membeli barang bila yang ada dalam kantong kita uang kertas atau uang monopoli.

Selama yang kita miliki adalah perbuatan yang mulia, itu pula yang dilakoni. Demikian pula seorang inspirator; melakukannya segala sesuatu melalui pikiran, ucapan serta perbuatan sehingga dengan cara inilah ia bisa memberikan inspirasi bagi orang lain. 

Sebagaimana dituliskan dalam buku tersebut : Manusia Utama Menerangi Tanpa Banyak Bicara

Seorang inspirator bagaikan pelita bagi yang membutuhkan penerangan dalam kehidupannya. Semua manusia yang belum mengenal jati dirinya hidup dalam kegelapan sehingga kehadiran seorang inspirator  bagaikan pelita yang menerangi jalan.

Pada umumnya seorang inspirator tidak butuh pengikut. Mereka memiliki kepercayaan sangat tinggi terhadap diri sendiri. Mereka lebih menekankan pemberdayaan diri tidak mengaharapkan ketergantungan pada sesuatu.

Motivator Menciptakan Ketergantungan

Seorang motivator memberikan dorongan dengan cara memberikan iming-iming yang melyenangkan Indra. Ia banyak bicara. Tanpa bicara bagaimana mungkin bisa memberikan dorongan? Segala sesuatu yang dibicarakan tentu berkailan dengan kenyamanan indrawi. Kesenangan dunia. Tetapi tidak disangkal memang banyak orang juga senang dengan kata-kata muluk. Bila mengatakan tentang kebenaran yang membumi, motivator dipastikan tidak laku jualan.

Seorang motivator membutuhkan kata-kata yang membuat orang terbuai. Tidak ada sesuatu yang dibicarakan yang tidak menyinggung tentang kenyamanan duniawi. Segala sesuatu dikaitkan dengan hal-hal kebendaan atau materi. Dengan kata lain, memang motivator suatu profesi. Sedangkan inspirator bukan profesi.

Dorongan untuk bekerja merupakan upaya seorang motivator. Bagi suatu perusahaan memang dibutuhkan seorang motivator.

Sekarang tergantung diri kita sendiri. Bila ingin memberdaya diri, ikutilah Seorang inspirator.

Bila ingin bergantung pada sesuatu yang bersifat materi, silakan ikuti motivator.....

Setiap manusia memiliki peran masing-masing.....

 

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/ancient-wisdom-for-modern-leaders

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun