Secara umum wilayah dengan tingkat rawan longsor tinggi berada pada topografi curam hingga sangat curam, kemiringan lerengnya berkisar antara 25% hinga lebih besar dari 45%. Di samping itu pada wilayah ini secara keseluruhan tersusun oleh jenis batuan berupa batuan sedimen dan batuan vulkanik. Curah hujan pada daerah ini cukup bervariasi yaitu 2.585-3.400 mm/tahun. Pada peta sebaran rawan longsor daerah dengan tingkatan tinggi ditandai dengan warna merah.
    Berikut adalah peta persebaran daerah berpotensi Tanah Longsor di Kabupaten Magelang.
     Persebaran daerah rawan longsor Kabupaten Magelang dapat dibagi menjadi tiga zona, yaitu rawan longsor rendah, rawan longsor sedang, dan rawan longsor tinggi. Zona rawan longsor rendah mencakup Kecamatan Ngluwar, Muntilan, Mungkid, Mertoyudan, Salam, dan Srumbung. Zona rawan longsor sedang mencakup Kecamatan Bandongan, Candimulyo, Dukuh, Secang, dan Tegalrejo. Zona rawan longsor tinggi mencakup Kecamatan Borobudur, Grabag, Kajoran, Kaliangkrik, Ngablak, Pakis, Salaman, Sawangan, Tempuran. Tanah longsor rawan terjadi di wilayah yang memiliki intensitas hujan yang tinggi dan juga berada di daerah yang memiliki kemiringan lereng yang besar.Â
     Demikian tadi artikel mengenai sebaran daerah kabupaten Magelang yang berpotensi Tanah Longsor. Dengan adanya artikel ini saya harap dapat membuka wawasan khalayak umum  untuk tertarik dengan hal ini. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H