Pasar Serikin, yang berada di perbatasan antara Kalimantan Barat, Indonesia, dan Sarawak, Malaysia. Pasar ini bukan hanya tempat jual beli, tapi juga simbol interaksi budaya dan peluang ekonomi lintas negara.
Wilayah perbatasan selalu punya cerita menarik. Salah satu contohnya adalahKeunikan Pasar Serikin
Pasar Serikin sudah lama jadi tujuan warga Malaysia untuk belanja produk khas Indonesia, seperti tekstil, kerajinan, dan hasil pertanian. Pedagangnya kebanyakan berasal dari Bengkayang, Sambas, Pontianak, dan daerah sekitar. Pasar ini hanya buka setiap Sabtu dan Minggu, menjadikannya pusat aktivitas yang dinanti pembeli lokal hingga turis dari Brunei dan Singapura.
Dampak PLBN Jagoi Babang
Pada 2022, pemerintah Indonesia meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang. Fasilitas ini bertujuan memperketat pengawasan dan mendukung perdagangan resmi. Meski di satu sisi membantu keamanan, regulasi baru ini menjadi tantangan bagi pedagang informal yang terbiasa berjualan tanpa aturan ketat.
Peluang dan Tantangan
Pasar Serikin tetap menyimpan peluang besar. Produk Indonesia, terutama tekstil, sangat diminati warga Malaysia karena kualitasnya bagus dan harganya terjangkau. Selain itu, lokasinya yang strategis mempermudah pedagang menjual barang ke luar negeri.
Namun, ada juga tantangan yang dihadapi. Regulasi baru, keterbatasan infrastruktur, dan ketergantungan pada wisatawan Malaysia membuat perdagangan di pasar ini terkadang tidak stabil. Pedagang yang tidak memiliki dokumen resmi juga terancam kesulitan melanjutkan usahanya.
Langkah yang Perlu Dilakukan
Agar tetap bertahan, pedagang perlu meningkatkan kualitas produk dan memanfaatkan teknologi seperti media sosial untuk memasarkan dagangan. Pelatihan agar pedagang lebih memahami regulasi juga penting dilakukan. Dukungan pemerintah berupa kebijakan ramah dan perbaikan infrastruktur akan sangat membantu.