Mohon tunggu...
Margono Dwi Susilo
Margono Dwi Susilo Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

Pendidikan : SD-SMP-SMA di Sukoharjo Jawa Tengah; STAN-Prodip Keuangan lulus tahun 1996; FHUI lulus tahun 2002; Magister Managemen dari STIMA-IMMI tahun 2005; Pekerjaan : Kementerian Keuangan DJKN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manusia Penunggu Badak

21 Maret 2020   11:18 Diperbarui: 21 Maret 2020   11:31 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Segera saya sadar, otak matematika memang tidak mengenal abu-abu. Harus tegas. Harus pasti. Ikuti perintah Tuhan maka selamat, ingkari perintah Tuhan maka celaka. Tidak ada tafsir yang mendua, tidak perlu sok filosofis, subtantif atau sufistis.  Dan saya sadar itu sudah menjadi pilihan Ajo, saya tidak bisa protes.

"Pekerjaan saya saat ini adalah menjaga badak, atau tepatnya menunggu badak, karena selama saya bekerja belum sekalipun melihat wujud badak secara langsung, kecuali jejak kaki dan tahinya. Pernah berminggu-minggu mengantarkan wartawan Natgeo untuk memotret badak, tapi tak jua jumpa." Saya nyaris tergelak mendengarkan kisahnya, tetapi tertahan karena menangkap ironi yang menyedihkan.

Kamipun bertukar nomor handphone. Lalu berpisah. Laut, pulau, pohon, dan badak kembali memisahkan kami. Sesekali saya kirim SMS ke Ajo, yang selalu dijawabnya dengan dingin, semisal: oke, baik, iya, sehat dan kalimat acuh lainnya.

Gusti mboten sare. Di awal 2019, pada pagi selepas subuh, saya kembali bertemu Ajo di stasiun kereta Bogor. Waktu itu koran dan medsos mengabarkan berita akan ada demontrasi besar di Ibu Kota. 

Kereta api listrik jurusan Bogor-Jakarta penuh manusia, ada yang hendak berangkat kerja ada pula yang hendak demo. Kami berhimpitan di kereta, saling tatap. Menebak sanubari masing-masing. Tidak sepatah katapun keluar dari mulut kami berdua. Entah mengapa, sejak itu saya merasa telah kehilangan sahabat terhebat waktu muda, sang ahli matematika.  
 
KRL Bogor-Jakarta, 2020
Margono Dwi Susilo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun