Kesimpulan : tegas saya sampaikan bahwa fragmentasi madzab raksasa (giant secte) dalam islam ini bermula dari fragmentasi politik, karenanya ia sah sebagai madzab otentik dalam islam, sebetapapun banyaknya perbedaan yang menyelimuti keduanya. Jika cara beragama kita masih dengan nuansa saling menjatuhkan dan tidak mampu keluar dari kerangka kisruh politik puak Arab, maka tentu sungguh kasihan. Orang bijak berkata, ketuklah banyak pintu agar kelak kita bisa menemukan pintu diri sendiri yang menentramkan, pintu kesunyian. Tentu sunyi dari konflik dan pertumpahan darah yang tentu sudah ketinggalan zaman.
Bagi penganut syiah, saya hendak bertanya, apakah pintu surga hanya bisa terbuka jika anda gigih mencaci dan menghinakan sahabat Nabi dan pendukung politiknya? Apakah Alloh SWT begitu kaku sehingga hanya membuka pintu surga jika anda aktif mencaci dan menghujat mereka? Apakah tidak ada tafsir lain tentang kekisruhan politik periode awal kekhalifahan? Bagi saya sungguh ironis. Bagi penganut sunni, bolehlah saya berpesan, anda mempunyai saudara yang kalah sejak awal, adakah sedikit simpati untuk mereka?. Wallahualam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H