Mohon tunggu...
Agung Alone
Agung Alone Mohon Tunggu... -

Kata-kata jangan jadikan duri. Jadikanlah ia sari pati. Twitter : @gustimargy Facebook : agung.katro.3

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Ini Taman Peri

2 Desember 2016   20:06 Diperbarui: 2 Desember 2016   20:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah negeri yang bergelimang kemewahan

Negeri para peri menari-nari turun dari awan

Menitikkan miliaran benih cinta di tanah

Lalu mengiringi pancaran berkah hujan

Menumbuhkan benih-benih tanaman

Telusurilah. Kelilinglah. Ini negerimu sendiri

Di seluruh penjuru, penduduk hidup makmur

Tidakkah negeri ini membuat lainnya iri

Di seluruh pelosok, tanahnya subur

Seluruh warga sejahtera dan damai

Pantasnya kita tunduk penuh syukur

Kepada sang pencipta yang maha suci

Jangan biarkan bumi hangus karena kufur

Jangan sia-siakan; mata kosong. Lihatlah.

Temukan senyum bertebaran pertanda puas

Berjalanlah. Rasakan bahagianya warga

Jalani hidup di surga penuh kenikmatan

Sepanjang tanah bentangkan pandang

Tidakkah sulit menemukan fakta

Seluas jarum jam menjelajah daratan

Seluas ombak berumah di lautan

Mata akan takjub penuh makna

Kuliner sajikan segala kekayaan selera

Kedai kopi menguar binar bincang ramah

Rerimbun hutan menebar kesejukan

Pantai-pantai menawarkan kedamaian

Hewan-hewan riang bercengkerama

Budaya warganya menjunjung kemuliaan

….lihatlah. Jalanlah. Dan rasakan….

Ini lah negeri yang dimanjakan para peri

kekayaan mengakar kuat di tanah persada

Surga kehidupan tersaji di sini

Jangan rusak dan ingkari

Terus setia berjaga hingga di akhir hari

Demi penerus hayati

(Tangerang, 2 Desember 2016)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun