4. Memiliki rasa kepedulian serta perhatian pada keluarga, teman, dan lawan jenis
Mungkin sebelum memasuki usia ini kita akan mendapatkan perhatian yang lebih dari orang tua namun remaja di usia ini justru lebih memberikan perhatian lebih kepada orang-orang yang di sekitarnya termasuk kepada orang tua. Jika orang tua yang sebelumnya memahami penuh apa yang diinginkan oleh anaknya namun justru remaja-remaja ini belajar untuk lebih memahami orang tuanya serta tingkat kepedulian terhadap orang-orang di sekitarnya atau orang-orang tersayangnya yang semakin besar karena tingkat kepekaannya meningkat juga.
5. Suasana hati berubah tidak menentu
Nahhh, dari yang sudah kita bahas di atas bahwa remaja mengalami banyak perubahan seperti kemandirian, menghabiskan waktu untuk mengeksplor dirinya sendiri, perhatian kepada lawan jenis namun remaja juga memiliki perubahan suasana hati yang terbilang sering tidak menentu. Tak jarang remaja-remaja pada usia ini mengalami kelabilan pada sifatnya, tingkat emosionalnya, senang yang berlebihan atau sedih yang berlebihan yang menyebabkan remaja ini tak jarang mengalami kekecewaan dikarenakan kemauan hatinya yang tidak sesuai dengan realita yang ia alami. Perubahan suasana hati ini juga merupakan proses pendewasaan diri dari individu dikarenakan karena perubahan suasana hati tersebut kita dapat belajar bahwa satu persatu masalah atau satu persatu mood yang kita alami akan menjadi pembelajaran untuk penyikapan terhadap masalah yang akan dihadapi untuk kedepannya nanti
Referensi :
Dr. Umami, Ida. 2019. Psikologi Remaja. Yogyakarta : Idea Press.
Anonym. 2022. “Psikologi”. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikologi. (Diakses pada tanggal 14 September 2022 pukul 19.40)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H