Mohon tunggu...
Margareth Tasya
Margareth Tasya Mohon Tunggu... Lainnya - Hubungan International, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Satya Wacana

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peran Teknologi dan Retorika Baru dalam Cyberdemocracy Melalui Stand-up Comedy di Indonesia

11 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 11 Oktober 2023   07:02 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partisipasi Politik dan Peran Generasi Milenial

Salah satu dampak signifikan dari stand-up comedy dalam konteks hubungan internasional adalah peran generasi milenial dalam mendorong perubahan politik dan demokrasi di Indonesia. Generasi ini, yang tumbuh dengan teknologi, memiliki akses lebih mudah ke berbagai sumber informasi dan lebih cenderung untuk berpartisipasi secara aktif dalam politik. 

Melalui stand-up comedy, generasi milenial tidak hanya berperan sebagai penonton pasif tetapi juga sebagai produsen konten politik. Mereka menggunakan platform media sosial untuk menyuarakan aspirasi mereka, mengomentari isu-isu politik, dan mendorong perubahan. Dengan kata lain, generasi milenial Indonesia menjadi bagian penting dalam transformasi cyberdemocracy. Media sosial menjadi Public sphere dalam wadah untuk berinteraksi sosial, menyampaikan informasi dan aspirasi politik. 

Kaum muda memiliki peran penting sebagai pelopor cyberdemocracy ini, karenanya pengaruh kaum muda dalam memanfaatkan media sosial seperti youtube dapat mewujudkan peran kaum muda dalam partisipasi politiknya. Salah satu bentuk aspirasi politik kaum muda saat ini berupa stand-up comedy. Tidak hanya untuk hiburan semata, stand-up comedy menjelma menjadi alat retorika baru. Menggunakan bahan politik dalam bentuk lelucon tetapi sebenarnya tersampaikan sebuah aspirasinya. 

Dari sudut pandang teori retorika, stand-up comedy merupakan bentuk komunikasi politik yang kreatif dan mampu menarik minat anak muda untuk lebih mengenal sosial politik. Pesan politik dengan unsur humor membuka peluang meningkatnya partisipasi politik kaum muda milenial. Dilihat dari sudut pesannya, partisipasi yang terjalin tidak hanya berupa deliberative saja, melainkan juga dari sisi kritisnya. Teknologi membantu membuka ruang untuk kaum muda mengenal politik, beraspirasi dan berdemokrasi dengan retorika baru di dunia virtual.

Cyberdemocracy: Transformasi Demokrasi di Era Digital

Social Media di dunia virtual membuka peluang transformasi demokrasi menjadi cyberdemocracy. Public sphere ini menyediakan wadah untuk interaksi sosial, menyampaikan informasi dan aspirasi politik. Konsep cyberdemocracy merujuk pada demokrasi yang semakin dipengaruhi oleh teknologi informasi dan komunikasi. Ini mencakup partisipasi masyarakat dalam pembentukan kebijakan, pemantauan pemerintah, dan penggunaan media sosial sebagai alat untuk menyuarakan opini politik. Memanfaatkan Media Sosial Youtube, kaum muda dan masyarakat sendiri dapat mewujudnyatakan partisipasi deliberatifnya. Oleh karenanya, mereka memiliki peran penting sebagai pelopor cyberdemocracy. Stand-up comedy adalah salah satu contoh bagaimana cyberdemocracy berkembang di Indonesia. 

Partisipasi Aktif, Stand-up comedy memberikan platform bagi individu untuk secara aktif berpartisipasi dalam proses politik. Masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berkontribusi dengan memberikan dukungan atau kritik terhadap pesan politik yang disampaikan oleh komika. Pengaruh Politik, Pesan politik dalam stand-up comedy dapat memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman masyarakat tentang isu-isu politik. Melalui humor, komika dapat membuat isu-isu yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami oleh audiens. Interaksi Sosial, Media sosial memungkinkan interaksi sosial yang intens di antara individu dan kelompok yang memiliki pandangan politik serupa. Hal ini menciptakan ruang untuk perdebatan, pertukaran ide, dan koalisi yang dapat memengaruhi proses politik.

Stand-up Comedy sebagai Sarana Diplomasi Budaya

Selain berperan dalam pengembangan demokrasi dan partisipasi politik, stand-up comedy juga memiliki potensi dalam diplomasi budaya. Dalam konteks hubungan internasional, diplomasi budaya merujuk pada upaya suatu negara untuk mempromosikan budayanya di luar negeri. Melalui stand-up comedy, Indonesia memiliki kesempatan untuk membagikan budayanya dengan cara yang menghibur dan merangkul publik internasional. Komika Indonesia yang sukses di dunia maya bisa membantu meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Mereka dapat menyampaikan pesan-pesan positif tentang budaya, tradisi, dan nilai Indonesia kepada audiens global. Ini merupakan contoh bagaimana teknologi memungkinkan negara untuk menjalankan diplomasi budaya dalam era digital.

Secara keseluruhan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam hubungan internasional dan demokrasi global. Stand-up comedy di Indonesia adalah salah satu contoh menarik tentang bagaimana teknologi dapat memengaruhi cara masyarakat berpartisipasi dalam politik dan bagaimana negara mempromosikan budayanya di dunia maya. Ini mencerminkan perkembangan cyberdemocracy yang semakin terjadi di berbagai negara, di mana teknologi memainkan peran penting dalam memfasilitasi partisipasi masyarakat dan pertukaran ide internasional. Dalam era digital ini, stand-up comedy telah menjadi alat yang kuat untuk merangkul demokrasi, diplomasi budaya, dan hubungan internasional yang lebih kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun