Mohon tunggu...
Margareth Tasya
Margareth Tasya Mohon Tunggu... Lainnya - Hubungan International, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Satya Wacana

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peran Teknologi dan Retorika Baru dalam Cyberdemocracy Melalui Stand-up Comedy di Indonesia

11 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 11 Oktober 2023   07:02 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.shutterstock.com/image-vector/stand-comedy-logo-design-funny-smiling-1050241307Input sumber gambar

Perkembangan teknologi berperan penting dalam penggerakan demokrasi. Kecanggihan teknologi mendatangkan media baru yang menjadikan wadah tempat partisipasi masyarakat dalam pemerintahan. Hal ini membuat setiap kita menjadi bebas untuk berpartisipasi dalam demokrasi di era digital. Salah satunya fenomena stand-up comedy yang banyak bermunculan di Youtube Indonesia. Melalui pesan politik yang dikemas dengan bentuk lelucon, stand-up comedy berubah dari hanya sebatas entertain menjadi alat baru beretorika. Diera globalisasi yang semakin terhubung, teknologi telah memainkan peran penting dalam mengubah dinamika hubungan internasional. 

Peran teknologi dalam penggerakan demokrasi di tingkat global menjadi salah satu aspek yang semakin berkembang. Dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menciptakan platform baru bagi partisipasi masyarakat dalam proses politik dan pembentukan opini. Dalam konteks ini, Indonesia, seperti banyak negara lain, telah menyaksikan perubahan signifikan dalam cara masyarakat berpartisipasi dalam politik, salah satunya hal yang baru yaitu melalui stand-up comedy di platform YouTube. Namun, sebelum hal itu kita dapat melihat dan mengetahui bahwa perkembangan teknologi dalam Hubungan International sendiri memiliki dampak yang sangat besar terutama dalam komunikasi, informasi dan pengaruh budaya, yaitu:

1. Komunikasi diera global dalam teknologi memiliki pengaruh yang baik dalam menghubungkan individu dan kelompok di seluruh dunia dalam waktu nyata. Hal ini telah memungkinkan pertukaran informasi dan ide-ide tanpa batasan geografis. Diplomasi antar-negara pun semakin terbuka, dengan pertemuan virtual dan komunikasi diplomatik melalui platform online yang semakin umum.

2. Informasi sendiri memiliki akses cepat dan mudah terhadap berita internasional dan perkembangan politik telah mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi. Teknologi memungkinkan individu untuk mengakses berbagai sumber berita dari seluruh dunia, yang dapat memengaruhi persepsi mereka terhadap isu-isu internasional.

3. Pengaruh Budaya dalam Media sosial dan platform berbagi video seperti YouTube memungkinkan budaya suatu negara menyebar secara global. Ini memiliki implikasi pada pemahaman dan hubungan antarnegara, karena pengaruh budaya bisa memengaruhi persepsi dan sikap terhadap suatu negara.

Dalam hal ini Stand-up Comedy menjadi salah satu Media Baru dalam Politik dan Demokrasi, adapun contoh menarik tentang bagaimana perkembangan teknologi memengaruhi hubungan internasional dan demokrasi adalah melalui fenomena stand-up comedy di Indonesia. Stand-up comedy adalah bentuk hiburan yang awalnya hanya dimaksudkan untuk menghibur audiens. Namun, dengan perkembangan platform media sosial, khususnya YouTube, stand-up comedy telah mengalami transformasi menjadi alat retorika politik yang kuat. Hal ini memiliki dampak besar pada cara masyarakat berpartisipasi dalam politik dan bagaimana citra Indonesia dilihat di mata dunia. 

Stand-up comedy telah menjadi fenomena yang populer di kalangan generasi milenial dan Z. Sejumlah komika muda menggunakan platform YouTube untuk menyebarkan materi stand-up comedy mereka. Mereka tidak hanya berbicara tentang pengalaman pribadi atau humor sehari-hari, tetapi juga menggabungkan pesan politik dan sosial dalam materi mereka. Salah satu contoh yang mencolok adalah Ernest Prakasa, seorang komika Indonesia yang telah menggunakan stand-up comedy untuk menyuarakan pendapatnya tentang berbagai isu politik dan sosial di Indonesia. Melalui lelucon dan humor, dia berhasil mencapai audiens yang luas di YouTube dan sosial media lainnya. Fenomena ini menciptakan efek domino atau takterhindarkan, menginspirasi komika lain untuk mengambil peran serupa dalam menyuarakan isu-isu penting melalui komedi.

Retorika dalam Stand-up Comedy

Sekarang, mari kita bahas bagaimana retorika dapat diterapkan dalam konteks stand-up comedy sebagai alat politik. Dari sudut pandang teori retorika, stand-up comedy merupakan bentuk komunikasi politik yang kreatif. Retorika sendiri merupakan seni dan ilmu komunikasi yang bertujuan untuk memengaruhi audiens melalui penggunaan bahasa yang efektif. Dalam stand-up comedy, retorika memainkan peran penting dalam mengemas pesan politik dengan cara yang menarik dan menghibur.

  1. Ethos: Komika membangun ethos atau kualitas mereka sebagai pembawa pesan. Mereka menggunakan bahasa dan ekspresi yang membuat audiens merasa terhubung dan percaya pada apa yang mereka sampaikan.
  2. Logos: Pesan politik dalam stand-up comedy biasanya memiliki unsur logika yang kuat. Komika menggunakan data, fakta, dan argumen yang relevan untuk mendukung pesan mereka, meskipun dikemas dalam lelucon.
  3. Pathos: Penggunaan emosi juga penting dalam stand-up comedy. Komika sering menggunakan humor untuk menciptakan perasaan empati dan simpati terhadap isu-isu yang mereka sampaikan.

https://www.shutterstock.com/image-photo/laughing-woman-sitting-on-sofa-watch-1390240439Input sumber gambar
https://www.shutterstock.com/image-photo/laughing-woman-sitting-on-sofa-watch-1390240439Input sumber gambar

Partisipasi Politik dan Peran Generasi Milenial

Salah satu dampak signifikan dari stand-up comedy dalam konteks hubungan internasional adalah peran generasi milenial dalam mendorong perubahan politik dan demokrasi di Indonesia. Generasi ini, yang tumbuh dengan teknologi, memiliki akses lebih mudah ke berbagai sumber informasi dan lebih cenderung untuk berpartisipasi secara aktif dalam politik. 

Melalui stand-up comedy, generasi milenial tidak hanya berperan sebagai penonton pasif tetapi juga sebagai produsen konten politik. Mereka menggunakan platform media sosial untuk menyuarakan aspirasi mereka, mengomentari isu-isu politik, dan mendorong perubahan. Dengan kata lain, generasi milenial Indonesia menjadi bagian penting dalam transformasi cyberdemocracy. Media sosial menjadi Public sphere dalam wadah untuk berinteraksi sosial, menyampaikan informasi dan aspirasi politik. 

Kaum muda memiliki peran penting sebagai pelopor cyberdemocracy ini, karenanya pengaruh kaum muda dalam memanfaatkan media sosial seperti youtube dapat mewujudkan peran kaum muda dalam partisipasi politiknya. Salah satu bentuk aspirasi politik kaum muda saat ini berupa stand-up comedy. Tidak hanya untuk hiburan semata, stand-up comedy menjelma menjadi alat retorika baru. Menggunakan bahan politik dalam bentuk lelucon tetapi sebenarnya tersampaikan sebuah aspirasinya. 

Dari sudut pandang teori retorika, stand-up comedy merupakan bentuk komunikasi politik yang kreatif dan mampu menarik minat anak muda untuk lebih mengenal sosial politik. Pesan politik dengan unsur humor membuka peluang meningkatnya partisipasi politik kaum muda milenial. Dilihat dari sudut pesannya, partisipasi yang terjalin tidak hanya berupa deliberative saja, melainkan juga dari sisi kritisnya. Teknologi membantu membuka ruang untuk kaum muda mengenal politik, beraspirasi dan berdemokrasi dengan retorika baru di dunia virtual.

Cyberdemocracy: Transformasi Demokrasi di Era Digital

Social Media di dunia virtual membuka peluang transformasi demokrasi menjadi cyberdemocracy. Public sphere ini menyediakan wadah untuk interaksi sosial, menyampaikan informasi dan aspirasi politik. Konsep cyberdemocracy merujuk pada demokrasi yang semakin dipengaruhi oleh teknologi informasi dan komunikasi. Ini mencakup partisipasi masyarakat dalam pembentukan kebijakan, pemantauan pemerintah, dan penggunaan media sosial sebagai alat untuk menyuarakan opini politik. Memanfaatkan Media Sosial Youtube, kaum muda dan masyarakat sendiri dapat mewujudnyatakan partisipasi deliberatifnya. Oleh karenanya, mereka memiliki peran penting sebagai pelopor cyberdemocracy. Stand-up comedy adalah salah satu contoh bagaimana cyberdemocracy berkembang di Indonesia. 

Partisipasi Aktif, Stand-up comedy memberikan platform bagi individu untuk secara aktif berpartisipasi dalam proses politik. Masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berkontribusi dengan memberikan dukungan atau kritik terhadap pesan politik yang disampaikan oleh komika. Pengaruh Politik, Pesan politik dalam stand-up comedy dapat memiliki pengaruh besar terhadap pemahaman masyarakat tentang isu-isu politik. Melalui humor, komika dapat membuat isu-isu yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami oleh audiens. Interaksi Sosial, Media sosial memungkinkan interaksi sosial yang intens di antara individu dan kelompok yang memiliki pandangan politik serupa. Hal ini menciptakan ruang untuk perdebatan, pertukaran ide, dan koalisi yang dapat memengaruhi proses politik.

Stand-up Comedy sebagai Sarana Diplomasi Budaya

Selain berperan dalam pengembangan demokrasi dan partisipasi politik, stand-up comedy juga memiliki potensi dalam diplomasi budaya. Dalam konteks hubungan internasional, diplomasi budaya merujuk pada upaya suatu negara untuk mempromosikan budayanya di luar negeri. Melalui stand-up comedy, Indonesia memiliki kesempatan untuk membagikan budayanya dengan cara yang menghibur dan merangkul publik internasional. Komika Indonesia yang sukses di dunia maya bisa membantu meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Mereka dapat menyampaikan pesan-pesan positif tentang budaya, tradisi, dan nilai Indonesia kepada audiens global. Ini merupakan contoh bagaimana teknologi memungkinkan negara untuk menjalankan diplomasi budaya dalam era digital.

Secara keseluruhan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam hubungan internasional dan demokrasi global. Stand-up comedy di Indonesia adalah salah satu contoh menarik tentang bagaimana teknologi dapat memengaruhi cara masyarakat berpartisipasi dalam politik dan bagaimana negara mempromosikan budayanya di dunia maya. Ini mencerminkan perkembangan cyberdemocracy yang semakin terjadi di berbagai negara, di mana teknologi memainkan peran penting dalam memfasilitasi partisipasi masyarakat dan pertukaran ide internasional. Dalam era digital ini, stand-up comedy telah menjadi alat yang kuat untuk merangkul demokrasi, diplomasi budaya, dan hubungan internasional yang lebih kompleks.

Top of Form

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun