Mohon tunggu...
margaretha sri m
margaretha sri m Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Kontemporer

Brain,Beauty,Behaviour

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Shakuntala

7 Desember 2020   10:35 Diperbarui: 7 Desember 2020   10:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"TESS..."

Shakuntala sedari tadi menggumam tanpa henti 

disertai air mata di pipi

Sedikit kabar telah tersampaikan walau tanpa balasan

"ARGH!" racaunya dengan rasa kesal.

Bagai pungguk merindukan bulan,

Didalam kerinduan yang "manis"

PUAN BERSEDIH, 

Berulang kali ia telah merasakan seperti ini

Lalu, Shakuntala duduk.

Entah apa yang dilamunkan.

Seketika, benak melesap menghilang.

Kelana, berkelana

Tak terarah, pergi mengelana.

Shakuntala terus mencoba untuk menjejal jejak asa,

menunggu sesuatu yang naif.

Tetap saja baik cepat atau lambat, nihil yang didapat.

Seperti burung yang terkungkung dalam sangkar,

tidak mampu berkutik apalagi keluar.

Seperti Sembilu menancap tajam lubuk hati. 

Retih, meretih, menyayat, tersayat.

Perih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun