Mohon tunggu...
Inovasi

Sel Prokariotik Lebih Mudah Mempertahankan Eksistensinya dari Kepunahan dibandingkan Sel Eukariotik

25 Agustus 2017   20:46 Diperbarui: 25 Agustus 2017   21:09 2023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Ukuran

Umumnya sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil daripada sel eukariotik. Sehingga sel prokariotik lebih mudah untuk bergerak bebas karena sel prokariotik memiliki ukuran yang kecil. Meskipun sel prokariotik berukuran sangat kecil namun sel prokariotik tetap memiliki DNA sehingga sel prokariotik tetap mampu melakukan metabolisme dalam sel dan tetap mampu melaksanakan berbagai macam aktivitas sel untuk keperluan hidup.

6. Asal-usul sel eukariotik

Sel prokariotik memiliki bentuk DNA yaitu bentuk DNA sirkuler. Bentuk DNA sirkuler artinya tidak memiliki ujung pada DNAnya. Sedangkan pada sel eukariotik memiliki dua bentuk DNA, yaitu bentuk DNA linier dan bentuk DNA sirkuler. Bentuk DNA linier artinya memiliki ujung pada DNAnya. Pada sel eukariotik bentuk DNA linier terdapat pada organel nukleus (anak inti), sedangkan bentuk DNA sirkuler pada sel eukariotik terdapat pada mitokondria dan plastida. Dari keterangan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa sel eukariotik berasal dari sel prokariotik. Buktinya adalah sel eukariotik masih memiliki bentuk DNA yang sama seperti sel prokariotik yaitu bentuk DNA sirkuler. Sehingga apabila sel prokariotik mengalami kepunahan, maka sel eukariotik pun mengalami kepunahan karena keduanya memiliki bentuk DNA yang sama yaitu sirkuler.

7. Pembentukan endospora

Sel prokariotik hidup pada tempat yang ekstrim. Sel prokariotik memiliki cara khusus untuk bertahan hidup di tempat yang ekstrim. Cara sel prokariotik untuk bertahan hidup adalah dengan pembentukan endospora. Pembentukan endospora bagi sel prokariotik sangat penting, karena struktur endospora yang tebal dapat berfungsi sebagai pelindung panas (Atlas and Richard, 1987). Proses pembentukan endospora ini dimulai sebagai respons terhadap sel prokariotik saat mulai mengalami kekurangan gizi. Sebagian besar bakteri yang dapat membentuk endospora adalah bakteri gram positif.

Endospora memiliki sifat yang sangat resisten terhadap beraneka ragam cekaman dan kondisi lingkungan yang ekstrim. Lingkungan ekstrim yang dimaksud adalah lingkungan yang bersuhu dingin, bersuhu panas, kering, berkadar air garam tinggi, dan lain-lain. Dengan sifat endospora tersebut, maka dapat dijadikan pertimbangan dalam mempermudah distribusi suatu produk yang berasal dari mikroorganisme hidup. Tetapi, jika kondisi lingkungan tersebut mulai membaik maka endospora tadi akan berkecambah untuk menjadi sel vegetatif baru.

Hal ini yang membuat sel prokariotik mampu untuk bertahan hidup pada tempat yang ekstrim, sehingga sel prokariotik lebih mampu untuk mempertahankan eksistensinya dari kepunahan dibandingan dengan sel eukariotik.

Dari pendapat saya tadi, ada beberapa alasan yang membuat saya setuju mengenai "Sel prokariotik lebih mudah mempertahankan eksistensinya dari kepunahan dibandingkan dengan sel eukariotik", yaitu :

  • Dinding sel pada sel prokariotik memiliki struktur yang lebih kuat dibandingkan dengan sel eukariotik, hal ini disebabkan karena penyusun dinding sel pada sel prokariotik adalah peptidoglikan dan peptidoglikan itu sendiri tersusun atas asam amino dan glukosa.
  • Habitat sel prokariotik berada pada tempat yang ekstrim, sehingga sel prokariotik lebih kuat untu mempertahankan eksistensinya dari kepunahan.
  • Sebagian besar sel prokariotik termasuk ke dalam bakteri anaerob, sehingga sebagian besar sel prokariotik tidak memerlukan oksigen untuk dapat hidup. Jadi, di tempat yang tidak ada oksigen, sel prokariotik masih dapat untuk hidup.
  • Alat gerak dari sel prokariotik merupakan flagel, karena sel prokariotik hidup di tempat yang ekstrim, maka flagel sangat diperlukan oleh sel prokariotik untuk bergerak dalam mencari nutrisi.    
  • Sel prokariotik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Namun, meskipun ukuran sel prokariotik itu kecil, ia tetap mampu untuk melakukan metabolisme di dalam tubuh.
  • Sel eukariotik berasal dari sel prokariotik, buktinya adalah sel eukariotik masih memiliki bentuk DNA yang sama dengan sel prokariotik yaitu bentuk DNA sirkuler.
  • Sel prokariotik mampu melakukan pembentukan endospora, jadi saat di lingkungan yang ekstrim sel prokariotik tetap mampu untuk bertahan hidup sehingga tidak mengalami kepunahan.

Demikian essai ini saya sajikan, semoga essai ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan dapat dipakai sebagai acuan untuk lebih memahami permasalahan sel. Silahkan berikan kritik dan saran teman-teman pembaca di kolom komentar.

Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun