Mohon tunggu...
Inovasi

Sel Prokariotik Lebih Mudah Mempertahankan Eksistensinya dari Kepunahan dibandingkan Sel Eukariotik

25 Agustus 2017   20:46 Diperbarui: 25 Agustus 2017   21:09 2023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan menjelaskan mengenai mengapa sel prokariotik lebih mudah untuk mempertahankan eksistensinya dibandingkan dengan sel eukariotik. Tetapi, sebelum menjelaskan permasalahan tersebut, saya ingin menjelaskan mengenai pengertian dari sel. Sel adalah tingkatan struktural kehidupan yang paling rendah yang memiliki seluruh sifat kehidupan yaitu reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, respon pada lingkungan, pemanfaatan energi, dan adaptasi terhadap lingkungan sekitar, serta homeostasis. 

Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme. (www.wikipedia.com) 

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai sel, kita akan mengetahui sejarah dan teori sel itu sendiri. Penemuan mikroskop pertama kali oleh Antony van Leeuwenhoek telah membantu para ilmuwan dalam kegiatan penelitian. Pada tahun 1665, Robert Hooke yang merupakan seorang ilmuwan Inggris dengan memanfaatkan mikroskop tersebut, Hooke mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah mati. Hooke merupakan orang pertama yang mengamati adanya ruang-ruang kecil yang dibatasi oleh dinding pada irisan jaringan tumbuhan. Ruang-ruang kecil tersebut dinamakan Cella (sel).

Penemuan mengenai sel semakin berkembang, Antony van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang melihat sel hidup pada Spirogyra dan bakteri menggunakan mikroskop. Dengan penemuan sel tersebut, para ahli mulai tertarik untuk melakukan pengamatan dan percobaan tentang sel. Banyak ahli yang mulai mencoba-coba untuk mengungkapkan teori-teori mengenai sel.

  • Theodore Schwann yang merupakan ahli anatomi hewan dan Matthias Jacob Schleidenyang merupakan ahli anatomi tumbuhan. Mereka memiliki pendapat bahwa sel itu merupakan unit dasar penyusun kehidupan dan setiap makhluk hidup tubuhnya tersusun atas sel.
  • Johannes Purkinje, Ia memperkenalkan istilah protoplasma. Protoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel.
  • Rudolf Ludwig Karl Virchow, Ia memiliki pendapat bahwa sel melakukan pembelahan diri, ini menandakan bahwa semua sel itu berasal dari sel yang sebelumnya.
  • Robert Brown, Ia menemukan inti sel (nukleus) pada sel tanaman anggrek. Ia berpendapat bahwa nukleus mempunyai arti penting dalam sel. Nukleus berperan sebagai pengatur segala aktivitas pada sel.

Setelah kita mengetahui hasil dari penemuan-penemuan para ahli tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa :

  • Seluruh makhluk hidup terdiri atas sel-sel
  • Sel itu merupakan unit struktural paling kecil dari suatu makhluk hidup dan sel itu menjadi komponen dasar penyusun tubuh dari suatu makhluk hidup.
  • Sel merupakan unit fungsional, dikarenakan sel melakukan suatu fungsi kehidupan, contohnya adalah sintesis protein yang berhubungan dengan pembentukan sifat morfologis dan fisiologis; melakukan respons; melakukan pemanfaatan energi; dan bereproduksi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
  • Seluruh sel berasal dari sel yang sebelumnya (Sel melakukan pembelahan diri)
  • Sel adalah unit hereditas yang mampu mewariskan sifat genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara daerah di dalam sel disebut sitoplasma. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut.Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel. (www.wikipedia.com)

Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membran inti atau yang sering disebut nukleus, tetapi sel prokariotik memiliki nukleoid.  Nukleoid berfungsi sebagai bagian yang berisi materi DNA, perbedaannya dengan nukleus adalah nukleoid memiliki bentuk yang tidak teratur sedangkan nukleus memiliki bentuk yang teratur. Istilah prokariotik itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu pro yang berarti "sebelum", dan karyon yang berarti "inti sel". Sel prokariotik memiliki bentuk DNA sirkuler, dan memiliki ribosom yang berfungsi sebagai sintesis protein, serta sel prokariotik mempunyai dinding sel yang ada di sebelah luar membran plasma dan dilapisi kapsul seperti gel, kapsul tersebut berfungsi sebagai penutup/pelindung dan juga memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan. Sebagian sel prokariotik ada yang memiliki organel perlekatan yaitu pili dan organel pergerakan berupa flagel. Contoh dari sel prokariotik sendiri adalah cyanobacteria ( Bakteri hijau- biru ) dan bakteri.

Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membran inti sel. Istilah eukariotik juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu euyang berarti "sebenarnya" dan karyon yang berarti "inti sel". Contoh dari sel eukariotik adalah Manusia, hewan, tumbuhan, fungi, dan ganggang (kecuali ganggang biru).

Komponen-komponen sel atau Organel-organel yang terdapat di dalam sel eukariotik, yaitu membran sel, nukleus (inti sel), sitoplasma, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mitokondria, plastid, vakuola, serta dinding sel. Mari kita bahas satu-persatu tentang organel-organel sel tersebut.

1. Dinding Sel 

Dinding sel merupakan lapisan terluar pada sel tumbuhan. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Terbuat dari selulosa, kitin (fungi), lignin (pada jaringan dewasa/tua/mati).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun