Mohon tunggu...
Margaretha Daeli
Margaretha Daeli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-------

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Marshmallow Test, Menjadi Petunjuk Keberhasilan di Masa Depan?

17 Oktober 2024   18:49 Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian lanjutan yang dilakukan Mischel pada akhir 1980-an dan awal 1990-an menemukan bahwa anak-anak yang lebih sabar menunggu demi hadiah yang lebih besar menunjukkan performa akademis yang lebih baik. Mereka memiliki nilai SAT yang lebih tinggi dan percaya diri yang lebih tinggi. Selain itu, mereka juga kurang rentan terhadap penyalahgunaan obat-obatan.

Kritik dan Kontroversi

Meskipun The Marshmallow Test sangat populer, namun eksperimen ini juga mendapat kritik. Salah satu kritik utama adalah bahwa delay gratification hanya cocok untuk anak-anak dari kalangan menengah dan atas. Apakah anak-anak yang hidup dalam kemiskinan dapat menunda gratifikasi? Studi "Revisiting the Marshmallow Test" pada 2018 dari New York University juga meragukan apakah sikap anak-anak berusia empat tahun dapat prediktif tentang kesuksesan mereka di masa depan.

Dr. Mischel sendiri mengakui kritik-kritik tersebut. Ia menyebutkan bahwa gagasan bahwa anak-anak akan gagal karena tidak sabar memakan marshmallow adalah interpretasi yang serius. Stabilitas lingkungan rumah mungkin memainkan peranan yang lebih penting daripada The Marshmallow Test dalam prediksi kesuksesan.

Kesimpulan

The Marshmallow Test bukanlah tes yang sempurna untuk memprediksi kesuksesan seseorang di masa depan. Namun, ia tetap menjadi salah satu contoh ilmiah yang efektif dalam mempelajari kontrol diri dan penundaan gratifikasi. Anak-anak yang berhasil menunggu marshmallow menunjukkan perilaku yang lebih matang dan strategis dalam menghadapi tantangan. 

Meski ada kontroversi, The Marshmallow Test masih relevan dalam diskusi tentang bagaimana kita dapat melatih anak-anak untuk menunda kepuasan dan mencapai prestasi yang lebih tinggi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun