Mohon tunggu...
Margaretha
Margaretha Mohon Tunggu... Dosen - A passionate learner - Ad Astra Abyssoque.

Margaretha. Pengajar, Peneliti, serta Konselor Anak dan Remaja di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Saat ini tengah menempuh studi lanjut di Departemen Pediatri, the University of Melbourne dan terlibat dalam the Centre of Research Excellence in Global Adolecent Health.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tao Te Ching (Bab 38 - 60)

9 April 2022   16:03 Diperbarui: 11 April 2022   19:30 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 40. Kembali ke kelembutan

Siklus itulah pergerakan dari Tao.
Sifat lembut, itulah sifat yang berguna dari Tao.
Segala benda di alam ini berasal dari Ada.
Ada tumbuh dari tak ada.

Bab 41. Tao tidak tampak dan tidak bernama

Orang yang kebajikannya tinggi bila mendengar Tao,
akan menaruh hikmat dan melaksanakannya dengan sepenuh hati dan rajin.
Orang yang kebajikannya di tengah-tengah bila mendengar Tao,
akan kadang ingat dan kadang mengabaikannya.
Orang yang kebajikannya  rendah bila mendengar Tao,
akan tertawa terbahak-bahak.
Bila tidak ditertawakan belum cukup untuk disebut Tao.

Sebab itu ada pribahasa:
Kejernihan kebajikan Tao tampak seperti suram,
Kemajuan kebajikan Tao tampak seperti terbelakang,
Kehalusan kebajikan Tao tampak seperti kasar.
Keluhuran kebajikan Tao tampak seperti hina.
Kemurnian kebajikan Tao tampak seperti kotor.
Kekuatan kebajikan Tao tampak seperti rapuh.
Kekekalan kebajikan Tao tampak seperti berubah-ubah.

Bentuk agung kotak (Bumi) tampak seperti tak ada sudutnya.
Bentuk agung lingkar (Langit) terasa seperti tak ada selesainya.
Suara agung seperti tidak terdengar.
Wujud agung di alam semesta tampak seperti tidak berupa.

Kebajikan luhur Tao tersembunyi dari mata, sehingga tak ada namanya.
Siapa yang dapat bersatu dengan Tao maka ia dapat menyempurnakan segala sesuatu.

Bab 42. Keselarasan yang mendasar dalam Tao

Tao menciptakan Satu,
Satu menciptakan Dua (Yin dan Yang),
Dua menciptakan segala benda di semesta alam (Langit, Bumi dan Orang).
Segala benda di semesta alam memanggul sifat Yin dan memeluk sifat Yang,
Semuanya akan bersatu dengan energi dasar "Qi" sehingga menimbulkan keselarasan (harmoni).

Umumnya orang membenci kesepian, terbuang, dan kemiskinan.
Tapi justru Raja dan pemimpin Bijak akan membahasakan dirinya dengan sebutan-sebutan itu.
Jika nampaknya merugikan, tapi sesungguhnya bermanfaat.

Pengetahuan yang kuajarkan ini adalah pokok-pokok yang telah diajarkan para Bijak sejak dulu.
Orang kuat yang menggunakan kekuatannya untuk kejahatan akhirnya akan menemukan ajal tidak sewajarnya.
Dengan pengetahuan ini aku memulai menjadi Guru untuk memberikan pengajaran kepada sesama.

Bab 43. Kelembutan Tao

Kelembutanlah yang dapat menguasai kekuatan di dunia.
Kehampaanlah yang dapat meliputi segala, tak ada batasnya.
Dari itu aku mengetahui betapa bergunanya kebajikan tanpa berbuat (Wu Wei).
Memberikan pengajaran tanpa berbicara,
dan mencapai tanpa berbuat.
Di dunia, hal ini jarang yang dapat memahaminya.

Bab 44. Memahami batas

Reputasi atau kehidupan, manakah yang lebih akrab?
Kehidupan atau harta benda, manakah yang lebih berharga?
Kehilangan atau mendapatkan, manakah yang lebih menyakitkan?
Maka, siapa yang terlalu banyak keinginan akan lebih banyak menghabiskan.
Siapa yang terlalu banyak menimbun akan lebih banyak kehilangan.
Siapa yang merasa kecukupan, bisa menghindari kehinaan.
Siapa yang memahami kapan berhenti, bisa menghindari bencana.
Inilah cara untuk mempertahankan hidup lebih lama.

Bab 45. Kejernihan dan kedamaian

Yang sempurna tampak cacat, namun kegunaannya sungguh tak mengecewakan.
Yang penuh tampak kosong, namun kegunaannya selamanya tak habis.
Yang lurus tampak bengkok.
Yang terampil tampak canggung.
Yang pandai berkata-kata tampak gagap.
Kedamaian melampaui kegelisahan.
Dingin melampaui panas.
Kejernihan dan kedamaian menjadi pilar di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun