Keramik dibentuk menjadi wadah,
karena ada kekosongan di tengah, barulah berguna sebagai wadah, sehingga bisa diisi.
Melubangi dinding untuk pintu dan jendela,
karena ada kekosongan, barulah berguna untuk kamar, sehingga bisa dipakai.
Maka, kita sering berpikir bahwa barang berwujudlah yang berguna/bernilai,
akan tetapi, itu semua barulah berguna/bernilai karena adanya kekosongan.
Bab 12. Mengutamakan kebutuhan mendasar
Panca warna dapat membuat mata menjadi buta;
Panca suara dapat membuat telingga menjadi tuli;
Panca rasa dapat membuat lidah kehilangan rasa sejati.
Berkuda dan berburu membuat pikiran menjadi kalut.
Harta kekayaan membuat orang harus selalu waspada dan berjaga-jaga.
Oleh karena itu,
Orang-orang Bijak mengutamakan perut (kebutuhan internal) bukan mementingkan mata (tampilan eksternal).
Maka, mereka senantiasa menghindari mengejar keinginan dan lebih mengutamakan kebutuhan mendasar.
Bab 13. Kemuliaan dan kehinaan
Kemuliaan maupun kehinaan mendatangkan rasa cemas.
Merawat kemalangan bagaikan merawat tubuh sendiri.
Apa yang dimaksud dengan kemuliaan dan kehinaan mendatangkan rasa cemas?
Kemuliaan sebenarnya tidak berharga.
Orang yang mendapatkan kemuliaan akan merasa cemas di dalam hatinya, bilamana kemuliaannya itu lenyap atau berbalik mendapat malu/kehinaan.
Inilah sebabnya dikatakan kemuliaan dan kehinaan mendatangkan rasa cemas.
Apakah yang dimaksud dengan merawat kemalangan bagaikan merawat tubuh sendiri?
Kemalangan terjadi karena adanya tubuh, kalau tidak ada tubuh, bagaimana bisa kita mendapatkan kemalangan?
Maka,
Jika orang merawat tubuhnya sebagaimana negaranya, maka ia dapat bertanggungjawab atas negaranya.
Jika orang mengasihi tubuhnya sebagaimana negaranya, maka ia dapat dipercaya mengelola negaranya.
Bab 14. Disiplin Tao yang samar
Dilihat tapi tak kelihatan, maka disebut tak berwarna.
Didengar tapi tak kendengaran, maka disebut tak bersuara.
Diraba tapi tak tersentuh, maka dikatakan tak berbentuk.