Kita perlu memahami siapa korban narsis dan relasinya dengan narsis, dalam rangka membantunya keluar dari relasi bermasalah dengan narsis.
Korban Narsis
Korban kemungkinan telah mengalami siklus perhatian-kekerasan (love-violence cycle). Ketika narsis ingin mencapai tujuannya, ia akan memberikan perhatian dan kasih yang sangat berlebihan (love bombing). Hal ini menimbulkan perasaan positif bagi korban. Namun, setelah ia mendapatkan keinginannya, narsis menjadi tidak empatik dan bahkan kejam.Â
Jika korban ingin meninggalkan narsis, narsis bisa melakukan tindakan manipulatif untuk mempertahankan pasangannya, misalkan mengancam dan menyakiti, atau bersikap manis dan memohon agar korban tidak meninggalkannya. Akibatnya, korban terpedaya oleh narsis dan memilih bertahan.Â
Inilah yang akan membangun siklus perhatian-kekerasan, yang bisa membuat korban narsis sulit memutuskan diri dari relasi buruk dengan narsis, karena korban menjadi terfokus pada masa perhatian daripada melihat seluruh kenyataan kekerasan yang dialaminya.
Narsis, isolasi dan gaslightingÂ
Dampak terburuk isolasi yang dialami korban narsis adalah ia meragukan dirinya sendiri. Ia merasa tidak mampu mandiri, baik secara pribadi, sosial dan profesional. Dia akan ragu apakah mampu mengasihi, atau bahkan bisa bekerja di pekerjaan atau relasi sosialnya. Akibatnya, korban sulit mengambil keputusan pergi karena ragu pada dirinya sendiri.
Durvasula (2019) menyatakan bahwa korban yang sudah mulai meragukan dirinya sendiri akan menampilkan beberapa gejala:
1. Selalu merasa harus mencatat setiap pembicaraan, agar dia tidak lupa. Karena sering ia diserang oleh narsis bahwa dia berlebihan/atau mengada-ada.
2. Mulai menuliskan penjelasan panjang agar bisa dipahami. Hal ini terjadi karena narsis jarang berusaha memahaminya, sehingga ia berusaha menuliskan penjelasan yang panjang dan detail, berharap agar orang lain bisa memahaminya.
Jika proses meragukan diri terus terjadi bertahun-tahun, maka korban bisa sangat kesulitan mencari jalan keluar dari relasi bermasalah dengan narsis. Dapat terjadi gaslighting, proses dimana narsis sengaja membuat perilaku yang menjatuhkan/meragukan pikiran korbannya, hingga korbannya mulai kehilangan keyakinan atas pikirannya sendiri. Harga diri dan kepercayaan dirinya mulai tumpul. Korban akan membutuhkan bantuan untuk bisa keluar dengan sehat.