12. Kepahlawanan pelapor pelanggaran (whistleblowers). Individu yang mengetahui pelanggaran hukum atau tindakan tidak etis dalam suatu organisasi, dan melaporkannya secara publik agar terjadi perubahan, tanpa mengharapkan imbalan.
Dengan berbagai jenis kepahlawanan ini, kita dapat melihat siapa pahlawan yang kita pikirkan. Serta memahami apa saja pengorbanan yang dilakukannya sebagai keutamaannya sebagai pahlawan di konteksnya.
Ketika masyarakat membentuk figur Pahlawan
Masyarakat dapat membentuk pahlawannya. Cara pandang masyarakat pada sosok pahlawan, dilakukan dengan membangun skema kepahlawanan, dimana isi skema adalah berbagai kualitas keutamaan yang diharapkan pada tokoh pahlawan (ideal).Â
Skema kepahlawanan dibentuk oleh konstruksi sosial, nilaidan pengalaman hidup seseorang serta masyarakatnya.Â
Jika seseorang dilihat menunjukkan satu kualitas sifat pahlawan, maka orang lain akan mulai mencari-cari kualitas-kualitas kepahlawanan lain dalam diri orang tersebut. Jika makin banyak kualitas pahlawan yang ditampilkan oleh seseorang, maka ia akan tampak lebih meyakinkan dilihat sebagai pahlawan. Sebaliknya, jika hanya beberapa saja kualitas pahlawan yang muncul, maka orang akan mencari-cari kualitas lain; dan jika kualitas kepahlawanannya dianggap sedikit, maka persepsi atas kepahlawanannya menjadi tidak kuat.Â
Dalam Psikologi, hal ini sejalan dengan teori Psikologi Gestalt, yaitu upaya manusia memahami dunianya adalah dengan mencari dan menggabungkan bagian-bagian informasi untuk membentuk suatu pemahaman utuh.
Inilah sebabnya, ketika muncul tokoh yang dianggap pahlawan, kita akan menganalisa apakah dia cocok sebagai figur pahlawan dengan menggunakan skema yang kita miliki.
Jadi siapakah yang kita anggap pahlawan? Apakah yang membuat kita sadar bahwa mereka layak disebut Pahlawan?
Oleh:
Margaretha