Karakter sadis adaptif digambarkan sebagai individu yang selalu mendorong diri untuk membuktikan kemampuan mereka, bekerja keras, berorientasi pada tujuan, kompetitif, dan sebagai berfungsi terbaik di posisi kepemimpinan atau ketika bekerja mandiri.
Namun perlu dipahami, pada masa kini, kenikmatan yang didapat dari menyaksikan penderitaan orang lain mulai banyak terjadi di populasi orang biasa. Hal ini terjadi karena pengaruh media, film kekerasan, olahraga brutal, video game dengan konten kejam, dan insiden kebrutalan polisi dan militer di sosial media.Â
Games yang memberikan kenikmatan karena menyerang orang lain bisa memberikan dampak ketergantungan. Hal inilah yang menyebabkan sadisme bukan hanya dilihat sebagai gangguan seksual atau kejahatan berat, namun sebagai karakter sadisme sehari-hari.
Karakter gelap dan kejahatan
Berbagai penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa karakter kepribadian gelap terkait dengan berbagai perilaku negatif. Machiavellian, misalnya, lebih mungkin untuk membalas dendam terhadap orang lain, dan sering berbohong pada teman-temannya.Â
Narsis, akan menjadi lebih sering bersikap bermusuhan dan agresif ketika ego mereka terancam, dan hubungan intim dengan pasangan akan cenderung bermasalah karena sikap egois dan perselingkuhan yang dilakukannya. Psikopati juga sering dikaitkan dengan berbagai bentuk kriminalitas, termasuk kekerasan seksual dan pembunuhan.
Karakter gelap manusia ini bersifat merusak, namun dalam realitasnya, hal ini telah dan masih terjadi dalam kehidupan sosial manusia. Kajian Psikologi Evolusi menilai bahwa karakter gelap memiliki fungsi dan peran dalam adaptasi spesies manusia.Â
Karakter kepribadian gelap berkembang di konteks adaptasi sosial manusia, dimana karakter gelap menawarkan cara-cara untuk menyelesaikan persoalan sosial, seperti: mendapatkan status sosial, mengamankan posisi sosial dalam kelompok, dan memperkuat akses ke pasangan intim.
Secara alamiah, sebagian orang berjuang memecahkan persoalan sosial tersebut melalui cara-cara prososial (yang diterima oleh masyarakat), seperti berupaya untuk menjadi individu yang menyenangkan dan peka pada orang-orang di sekelilingnya; namun ada pula yang memilih menggunakan strategi permusuhan sosial, yang dilakukan oleh individu dengan karakter gelap.
Individu dengan karakter Machiavellian yang kuat tidak peduli akan hak pribadi orang lain dan berpandangan bahwa orang lain akan mudah ditipu; inilah yang menyebabkan munculnya perilaku manipulatif.Â
Orang dengan karakter gelap narsisisme kuat memandang dirinya lebih dari orang lain, ditambah lagi dengan delusi kemegahan diri, akibatnya menciptakan keinginan untuk terus-menerus mempromosikan diri dan mencari perhatian dari orang sekitarnya.Â
Juga berbahaya adalah manusia dengan karakter psikopati yang kuat, karena ia akan cenderung mengabaikan norma-norma sosial demi mencapai tujuan pribadinya, akibatnya ia dapat melakukan perilaku antisosial tanpa perasaan bersalah.