Mohon tunggu...
Margareth Theresia
Margareth Theresia Mohon Tunggu... Mahasiswa pascasarjana -

Blog: http://indonesiakoreastudent.blogspot.kr/ Instagram: margareth.mega

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awal Sejarah Korea

7 Januari 2019   22:33 Diperbarui: 7 Januari 2019   23:03 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

500.000 SM: Alat pertama yang digunakan oleh manusia dan terbuat dari batu ditemukan di Komun Moru ().

50.000 SM: Kumpulan tulang-tulang manusia berusia sekitar 35 tahun dari rentang 40.000-50.000 tahun lalu ditemukan di Gunung Seungni ( ).

8.000 SM: Alat-alat dari batu dan tembikar yang digunakan oleh manusia pada zaman ini ditemukan di Pulau Jeju. Kita dapat menyimpulkan bahwa Zaman Neolitikum dimulai pada sekitar 10.000 tahun lalu.

4.000 SM: Pertanian dimulai di beberapa tempat di Semenanjung Korea. Artinya adalah perubahan masyarakat dengan cepat dan masyarakat mulai menetap di satu tempat.

3.200 SM: Peradaban Sumeria terbentuk.

2.333 SM: Menurut Samguk Yusa, saat ini adalah saat kerajaan Gojoseon pertama kali didirikan oleh Dangun. Gojoseon merupakan kerajaan pertama yang berdiri di Semenanjung Korea dan Manchuria.

Abad 6 SM: Kerajaan Persia dan Mesopotamia bersatu.

Abad 4 SM: Gojoseon mulai kuat secara politik dan mulai memiliki konflik dengan kerajaan yang saat itu ada di tanah Tiongkok.

 221 SM: Dinasti Qin() menyatukan Tiongkok.

 109-108 SM: Dinasti Han ( ) yang menyatukan Tiongkok menyerang Gojoseon selama satu tahun hingga akhirnya Gojoseon kalah. Setelah Gojoseon hancur, pemerintah Dinasti Han mulai masuk ke Gojoseon tetapi para imigran Gojoseon mulai membuat perlawanan dan mulai terjadi bentrok dengan orang-orang dari Dinasti Han.

Abad 1 SM: Setelah Gojoseon jatuh, di beberapa tempat di Semenanjung Korea dan Manchuria mulai berdiri kerajaan besar dan kecil baru seperti Buyeo dan Goguryeo.

Mulai Kapan Manusia Tinggal di Korea?

Pada Neolitikum, manusia tinggal di sekitar sungai atau laut agar mudah mencari makanan, sehingga di seluruh penjuru Korea modern saat ini, manusia mulai tinggal.

Di Semenanjung Korea, diperkirakan bahwa manusia mulai tinggal pada Zaman Paleolitikum karena peralatan batu berusia sekitar 500.000 tahun yang ditemukan di Komun Moru.

Selain itu, dengan ditemukannya kerangka Homo Erectus berusia sekitar 700.000 tahun di daerah Beijing yang tidak jauh dari Semenanjung Korea, maka disimpulkan bahwa pada saat itu ada pula manusia yang tinggal di Semenanjung Korea.

Ada Sungai Imjin yang mengalir dari Korea Utara ke Korea Selatan dan di antaranya terdapat Situs Jeongong-ri, Yeoncheon, yang merupakan tempat pertama kalinya kapak batu ditemukan di Asia. Fosil tulang manusia yang menggunakan kapan tersebut ditemukan pula di sekitar Pyeongyang.

Saat itu, manusia tinggal bersama hiena dan badak bercula dua. Pada Zaman Paleotikum, terjadi zaman es dan interglasial sehingga iklim pun berubah-ubah. Tinggi permukaan laut yang berubah juga menyebabkan bentuk tanah Semenanjung Korea pun berubah.

Manusia saat itu yang hidup melalui berburu dan mengumpulkan makanan pun sulit untuk hidup karena perubahan iklim sehingga mereka terus berpindah-pindah. Oleh karena itu, sulit untuk disimpulkan kalau manusia Korea modern merupakan keturunan manusia Zaman Paleolitikum.

Bumi mulai pelan-pelan menghangat kembali sekitar 10.000 tahun yang lalu. Saat ini pula empat musim dengan perbedaan yang jelas mulai muncul di Korea.

Taiga mulai hilang dan hutan gugur beriklim sedang mulai muncul dari daerah selatan. Hewan-hewan yang hidup di daerah beriklim dingin mulai menghilang dan digantikan oleh hewan-hewan kecil tetapi cepat seperti rusa dan babi. Beberapa manusia yang tidak bisa mengikuti perubahan iklim, pergi meninggalkan Semenanjung Korea.

Sebaliknya, manusia yang bisa mengembangkan peralatannya tetap tinggal dan mencoba beradaptasi dengan iklim yang baru.

Selain itu ada pula manusia yang datang untuk mencari tempat tinggal baru dengan lingkungan yang bagus. Mereka yang tinggal membuat peralatan dari batu, menyimpan makanan dan mulai membuat kapak. Mereka mulai memakan biji pohon ek, kerang-kerangan, dan daging.

Manusia di Semenanjung Korea pun mulai bertani sekitar 4.000 tahun yang lalu. Beberapa rumah mulai berkumpul membuat sebuah desa.

Desa-desa mulai berkumpul menjadi suku. Tak ada kesenjangan di dalam suatu desa. Apabila ada hal yang penting, mereka mulai bisa berkumpul untuk rapat.

Kerajaan Pertama, Gojoseon

 Masyarakat Korea percaya bahwa kerajaan pertama di Semenanjung Korea adalah Gojoseon dan Dangun yang mendirikannya adalah nenek moyang mereka.

Oleh karena itu, perayaan pendirian Kerajaan Gojoseon pun dirayakan hingga saat ini. Akan tetapi sebetulnya kapan dan bagaimana Gojoseon berdiri masih tidak jelas. Menurut teks Guanzi() pada abad ke-7 SM, "Joseon adalah sebuah negara yang berada 8.000 li dari sini..." sehingga dapat disimpulkan bahwa Gojoseon sudah ada setidaknya pada abad 7 SM.

Nama Joseon jarang muncul di teks klasik Tiongkok. Menurut teks, di sebelah barat Joseon terdapat suku yang bernama Shanrong() dan Donghu() sedangkan di sebelah timurnya ada suku bernama Yemaek. Gojoseon adalah negara yang didirikan oleh suku Yemaek.

Menurut catatan, suku ini mulai bertani dan menetap sejak 4.000 SM. Mereka mulai menggunakan perunggu sejak abad 15 hingga 13 SM. Teknik pertanian mulai berkembang dan mereka mulai mengumpulkan bahan makanan mereka.

Saat ini, mulai ada kesenjangan antara kaya dan miskin serta penempatan pria sebagai status tertinggi. Mulai terjadi pula penyimpanan panen yang berlebih dan konflik dengan yang berkekurangan.

Para wanita akhirnya memiliki status di bawah pria dan kelas yang berkekurangan akhirnya berada di bawah kekuasaan kelas yang kaya. Terjadi pula perbedaan kelas politik besar dan kecil. Hal ini terlihat pula dari makam batu yang tertinggal dari zaman itu. Di Samguk Yusa memang tertulis legenda mengenai Dangun yang mendirikan Gojoseon. Gojoseon sendiri adalah kerajaan yang muncul karena adanya masyarakat yang bertani.

Pada abad ke-5 hingga 3 SM, terjadi perubahan besar di daerah utara Semenanjung Korea dan daerah timur Tiongkok, yaitu penyatuan Tiongkok oleh Dinasti Han.

Di sebelah utara Tembok Besar Tiongkok(), terdapat suku nomaden bernama Shanrong dan Donghu. Di wilayah suku Yemaek sendiri terdapat kerajaan bernama Gojoseon. Saat pasukan Han semakin berjalan ke arah timur, kekuatan politik suku Yemaek yang berpusat di Gojoseon semakin kuat.

Kerajaan-kerajaan kecil yang ada di sekitar Gojoseon bersatu dengan Gojoseon lalu berperang melawan Han. Kekuatan Gojoseon memang akhirnya melemah, tetapi politik dan kebudayaan daerah tersebut semakin berkembang. Pada abad ke-2 SM, kekuatan suku Yemaek yang berpusat di Wanggeom-song (Pyeongyang) semakin berkembang sehingga bisa membuat berbagai peralatan dan senjata.

Kekuatan Gojoseon mulai menguat lagi di daerah timur laut sehingga berusaha untuk menyerang Dinasti Han yang telah bersatu. Akan tetapi, sebagian kekuatan politik Gojoseon mulai goyah. Ada pula yang menyerah kepada Han.

Pada 109 SM, 50.000 orang pasukan Han menyerang Gojoseon. Prajurit-prajurit itu merupakan prajurit Han dan pangeran dari Xiongnu. Hanya dalam satu tahun saja, Gojoseon akhirnya runtuh.

Beberapa Kerajaan Berdiri di Semenanjung Korea

Dataran Tiongkok dan Semenanjung Korea mulai menggunakan besi dan uang pisau pada abad ke-4 SM. Pada abad ke-4 hingga 2, terjadi banyak perpindahan di daeras Asia Utara dan Timur.

Di Tiongkok sendiri, perang masih terus berlangsung. Bahkan setelah bersatu pun, masih ada perang saudara yang berlangsung. Korban-korban perang tersebut banyak yang pindah ke Semenanjung Korea atau ke Asia Selatan.

Melalui mereka, kebudayaan besi semakin tersebar. Besi merubah peradaban yang tadinya menggunakan kayu untuk peralatan dan bertani menjadi besi. Oleh karena itu, peralatan pertanian dan perang pun berkembang pesat. Kesenjangan antara si kaya dan si miskin pun semakin lebar.

Pada abad ke-2 SM, Gojoseon berkembang menjadi kerajaan dengan kekuatan politik dan wilayah luas. Kebudayaan besi di daerah tengah semenanjung Korea berkembang mulai abad ke-10 SM dan tidak memiliki perbedaan berarti dengan kerajaan-kerajaan yang ada di daerah utara.

Pada abad ke-3 SM, kerajaan-kerajaan kecil mulai muncul. Salah satunya adalah Mokjiguk yang membuat memiliki pertukaran dengan Han. Di sebelah utara Gojoseon ada Buyeo. Buyeo merupakan kerajaan yang berdasar pada pertanian. Di sebelah barat ada Konfederasi Nomad yang sering berperang dengan Gojoseon

Setelah Gojoseon hancur, memang banyak sekali perubahan yang terjadi di wilayah lama Gojoseon. Sebagian rakyat Gojoseon pindah ke selatan. Sebagian yang tersisa mencoba melawan Han bersama dengan Goguryeo. Setelah masehi pun, masih ada kerajaan-kerajaan yang berkembang di Semenanjung Korea.

Selain Buyeo, di utara ada Goguryeo, Okjeo, dan Dongye. Di sebelah selatan terdapat Mahan, Jinhan, dan Byeonhan.

Kerajaan-kerajaan yang berada di daerah utara berkembang dengan melakukan pertukaran dengan Han. Di semenanjung Korea, dulu ada 54 kerajaan yang menjadi sebuah kerajaan bernama Baekje. Masing-masing 12 kerajaan yang bersatu menjadi Jinhan dan Byeonhan dan selanjutnya menjadi Saro dan Guya. Kerajaan-kerajaan inilah yang nantinya menjadi Baekje, Silla, dan Gaya.

Daftar pustaka:

1. . 2014. . Seoul: Humanist.

2.  . 2017. Storytelling . Gyeonggi-do: Seorimdang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun