Manusia di Semenanjung Korea pun mulai bertani sekitar 4.000 tahun yang lalu. Beberapa rumah mulai berkumpul membuat sebuah desa.
Desa-desa mulai berkumpul menjadi suku. Tak ada kesenjangan di dalam suatu desa. Apabila ada hal yang penting, mereka mulai bisa berkumpul untuk rapat.
Kerajaan Pertama, Gojoseon
 Masyarakat Korea percaya bahwa kerajaan pertama di Semenanjung Korea adalah Gojoseon dan Dangun yang mendirikannya adalah nenek moyang mereka.
Oleh karena itu, perayaan pendirian Kerajaan Gojoseon pun dirayakan hingga saat ini. Akan tetapi sebetulnya kapan dan bagaimana Gojoseon berdiri masih tidak jelas. Menurut teks Guanzi() pada abad ke-7 SM, "Joseon adalah sebuah negara yang berada 8.000 li dari sini..." sehingga dapat disimpulkan bahwa Gojoseon sudah ada setidaknya pada abad 7 SM.
Nama Joseon jarang muncul di teks klasik Tiongkok. Menurut teks, di sebelah barat Joseon terdapat suku yang bernama Shanrong() dan Donghu() sedangkan di sebelah timurnya ada suku bernama Yemaek. Gojoseon adalah negara yang didirikan oleh suku Yemaek.
Menurut catatan, suku ini mulai bertani dan menetap sejak 4.000 SM. Mereka mulai menggunakan perunggu sejak abad 15 hingga 13 SM. Teknik pertanian mulai berkembang dan mereka mulai mengumpulkan bahan makanan mereka.
Saat ini, mulai ada kesenjangan antara kaya dan miskin serta penempatan pria sebagai status tertinggi. Mulai terjadi pula penyimpanan panen yang berlebih dan konflik dengan yang berkekurangan.
Para wanita akhirnya memiliki status di bawah pria dan kelas yang berkekurangan akhirnya berada di bawah kekuasaan kelas yang kaya. Terjadi pula perbedaan kelas politik besar dan kecil. Hal ini terlihat pula dari makam batu yang tertinggal dari zaman itu. Di Samguk Yusa memang tertulis legenda mengenai Dangun yang mendirikan Gojoseon. Gojoseon sendiri adalah kerajaan yang muncul karena adanya masyarakat yang bertani.
Pada abad ke-5 hingga 3 SM, terjadi perubahan besar di daerah utara Semenanjung Korea dan daerah timur Tiongkok, yaitu penyatuan Tiongkok oleh Dinasti Han.
Di sebelah utara Tembok Besar Tiongkok(), terdapat suku nomaden bernama Shanrong dan Donghu. Di wilayah suku Yemaek sendiri terdapat kerajaan bernama Gojoseon. Saat pasukan Han semakin berjalan ke arah timur, kekuatan politik suku Yemaek yang berpusat di Gojoseon semakin kuat.