Sempat kami jarang berkomunikasi meski gawai telah populer. Karena Bhushan sibuk menyelesaikan pendidikannya sebagai Mahasiswa Teknik Sipil. Sehingga sementara waktu dia harus mengurangi aktivitasnya dalam dunia seni. Saya pun tenggelam dalam aktivitas pekerjaan. Hanya sesekali kami berkirim pesan untuk menanyakan kabar masing-masing dan keluarga kami.
Suatu Hari Di Akhir Bulan Januari 2017Â
Bhushan menelepon saya memberi kabar bahwa dia telah tiba di Jogjakarta selama beberapa hari dan menginap di rumah seorang seniman sekaligus mentornya Bapak Totok Solichin. Dan akan mengunjungi Bapak Hari Willy di Semarang. Kemudian akan tiba di kota Malang pada 21 Januari 2017 untuk mengunjungi saya.
Tak terkira sukacita saya mendapat kejutan dari sahabat jauh. Dan yang lebih mengharukan adalah Bhushan ingat semua hal yang pernah dijanjikan akan dibawakannya jika punya kesempatan bertemu.
Mulai dari bumbu masak khas India, kacang-kacangan, manisan, beras instan, sambal India, dan kain Saree tentunya. Tentu saya dan keluarga sangat senang dengan kedatangan tamu jauh di rumah kami. Bhushan tinggal selama 3 hari di rumah kami sebelum melanjutkan perjalanannya ke Pulau Bali.
Selama 3 hari di rumah, kami pun melakukan apa yang pernah dijanjikan, yaitu mengajari saya memasak makanan khas India Chicken Massala. Dan kami sekeluarga mengantarnya ke tempat yang ingin dikunjunginya yaitu kawasan Jalan Ijen, Alun-alun kota Malang, Taman Wisata Selecta.Â
Ada sebuah tempat lagi yaitu pantai di Malang. Namun karena saat itu masih musim hujan dan terbatasnya waktu kami batal kesana. Akhirnya Bhushan melanjutkan liburannya ke Pulau Bali dan kembali ke India.
Ada Pertemuan Ada PerpisahanÂ
Sekembalinya Bhushan ke India, kami tetap berkomunikasi melalui WA. Keluarga Bhushan sempat mengundang saya untuk menghadiri pernikahan kakak lelakinya Digvijay Shelokar. Sayang saya belum bisa memenuhi undangan tersebut. Saat itu akhir bulan April 2017.