Jaman sekarang urusan mengenai berat badan merupakan salah satu hal sensitif yang sering disoroti masyarakat. Badan yang gemuk akan di-complain orang lain, tetapi badan yang kurus juga akan tetap di-complain orang lain.
Karena kebiasaan tersebut, masyarakat sangat mendambakan tubuh ideal, langsing, dan sehat. Masyarakat saling berlomba untuk mendapatkan tubuh ideal dengan cara olah raga, nge-gym, mengurangi konsumsi makanan berkalori tinggi, sampai dengan konsumsi obat diet.
Konsumsi obat diet merupakan pilihan yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia. Mengapa? Karena prosesnya cepat, tidak perlu capek-capek olahraga, dan yang pastinya obat diet mudah didapatkan dimanapun. Mencari penjual obat diet kini sangat mudah ditemukan, salah satu yang paling marak adalah melalui online shop.
Situs seperti Instagram dan Facebook merupakan salah satu tempat para penjual obat-obat diet tersebut. Siapa saja bisa berjualan di situs tersebut.
Salah satu cara yang dilakukan penjual untuk menarik pembeli adalah dengan menyajikan testimoni dari customer lain yang berhasil kurus karena mengonsumsi obat diet yang dijualnya. Hal tersebut sangat mudah membuat orang lain yakin untuk membeli produk obat diet tanpa mempertimbangkan keamanan dan efek samping yang akan ditimbulkan.
Padahal kebutuhan tiap individu itu berbeda, jika obat diet tersebut cocok dikonsumsi seseorang, belum tentu juga akan cocok untuk dikonsumsi oleh orang yang berbeda. Sebaiknya kita harus meneliti komposisi obat dan latar belakang tokoh yang meracik obat diet tersebut.
Selain hasil penurunan badan yang cepat, konsumsi obat diet memiliki dampak negatif yang akan ditimbulkan. Terlalu banyak konsumsi obat diet juga dapat mengganggu kinerja organ pencernaan, salah satu efek sampingnya yakni mual, diare dan bahkan kram perut.
Seperti yang telah dikatakan Yasavati Kurnia seorang Dosen Farmakologi FK Ukrida yang dikutip dari Jurnal Kedokteran Meditek bahwa obat-obat antiobesitas yang dulu dipergunakan untuk menurunkan berat badan, ternyata banyak menyebabkan efek samping yang berbahaya seperti hipertensi, aritmia, sampai hipertensi pulmonal dan kelainan katup jantung.
Bahkan sediaan obat diet herbal dan food suplement yang diduga dapat menggantikan obat antiobesitas, juga tak lepas dari efek samping dan beberapa diantaranya belum dibuktikan melalui uji klinis yang baik. Itu artinya, obat herbal bukan berarti sudah dipastikan aman sepenuhnya.
Di Indonesia sendiri obat-obat diet sudah banyak ditarik dari peredaran seperti Rimonabant, Fentermin, Amfetamin, Mazindol, Kromium, Dietilpropion, dan lain-lain. Namun, yang ada di pasaran pada saat ini hanya tinggal Orlistat sedang Sibutramin juga sulit ditemukan di pasaran.
Orlistat (Xenical, Alli) merupakan derivat lipstatin sintetik, suatu penghambat lipase alamiah yang dihasilkan oleh Streptomyces toxytricini. Diketahui bahwa lipase memegang peran dalam memfasilitasi pengosongan lambung dan sekresi zat-zat pankreatikobiliari.