Orlistat menginduksi penurunan berat badan denga menurunkan absorpsi lemak dari makanan. Sediaan ini harus diminum bersama makanan yang berlemak untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Efek samping yang sering dikeluhkan ialah faeces yang lunak, nyeri/kolik abdomen, fecal urgency, atau inkontinensia, terutama dalam 1-2 bulan pertama terapi.
Beberapa belum dibuktikan efektivitasnya melalui uji klinis yang baik, namun masih ada yang ditemukan di pasaran, sehingga kita harus pandai-pandai memilih bila ingin menggunakan sediaan herbal atau suplemen ini.
Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan masalah kesehatan yang kompleks sehingga pelaksanaanya juga memerlukan berbagai intervensi, bukan hanya bergantung pada obat-obat antiobesitas saja.
Menurut pakar gizi Melinda Manore dari Oregon State University, seperti dikutip dari International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism, satu-satunya cara aman untuk menurunkan berat badan adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Menambahkan serat, kalsium, protein dan minum teh hijau. Tidak hanya dapat mengurangi lemak saja, menerapkan gaya hidup sehat dan olahraga juga memiliki banyak dampak positif untuk organ tubuh lainnya seperti jantung, peredaran darah, ginjal, paru-paru, dan lain-lain.
Referensi:
- Kurnia, Yasavati. (2014). Adakah Antiobesitas yang Aman?. Jurnal Kedokteran Meditek. Vol 20 No. 52
- Manore, Melinda M. (2012). Dietary Supplements for Improving Body Composition and Reducing Body Weight: Where is the Evidence?. International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism. Vol. 22(2): 139-154
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H